Penjelasan Larangan dan Tabu Adalah Bagian Dari Kewajiban Sebagai Perintah Tuhan Dalam Kepercayaan

Afif Khoirul M

Penulis

Penjelasan Larangan dan Tabu Adalah Bagian Dari Kewajiban Sebagai Perintah Tuhan Dalam Kepercayaan.

Intisari-online.com - Larangan dan tabu adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks kepercayaan dan agama.

Apa sebenarnya makna dan fungsi dari larangan dan tabu ini?

Ini penjelasanlarangan dan tabu adalah bagian dari kewajiban sebagai perintah Tuhan dalam kepercayaan.

Bagaimana hubungannya dengan kewajiban sebagai perintah Tuhan dalam kepercayaan? Artikel ini akan menjelaskan hal-hal tersebut secara singkat dan jelas.

Pengertian Larangan dan Tabu

Larangan dan tabu adalah bagian dari kewajiban sebagai perintah Tuhan dalam kepercayaan yang menetapkan batasan-batasan dalam perilaku dan tindakan sehari-hari penghayat kepercayaan.

Tujuannya adalah untuk membentuk karakter yang baik dan menghindari perbuatan tercela yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain.

Larangan dan tabu dapat bersifat eksplisit atau implisit, tertulis atau tidak tertulis, universal atau lokal, dan berbeda-beda tergantung pada jenis dan latar belakang kepercayaan yang dianut.

Contohnya, larangan mengonsumsi hewan tertentu, larangan berjudi atau mengonsumsi narkoba, serta larangan melakukan perbuatan tercela seperti kekerasan atau pemerkosaan.

Larangan dan tabu juga dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman, budaya, dan masyarakat.

Misalnya, larangan memotong rambut atau jenggot bagi pria dalam beberapa kepercayaan, larangan menikah dengan orang dari luar kelompok atau agama tertentu, atau larangan menggunakan teknologi modern dalam beberapa komunitas.

Baca Juga: Sumber-sumber Informasi Tambahan Terkait Tatanan Hidup dan Adat Orang Sumba Kepercayaan, Adat dan Tradisi

Fungsi Larangan dan Tabu

Larangan dan tabu memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan berkepercayaan, yaitu:

- Mengatur hubungan vertikal antara manusia dengan Tuhan atau entitas spiritual yang dihormati. Dengan menjalankan larangan dan tabu, penghayat kepercayaan dapat menunjukkan ketaatan, kesetiaan, penghormatan, dan cinta kasih kepada Tuhan atau entitas spiritual yang dihormati.

- Mengatur hubungan horizontal antara manusia dengan sesama manusia dan lingkungan. Dengan menjalankan larangan dan tabu, penghayat kepercayaan dapat menjaga kerukunan, keadilan, kesejahteraan, dan keseimbangan dalam kehidupan bersama.

- Membentuk identitas dan karakter diri. Dengan menjalankan larangan dan tabu, penghayat kepercayaan dapat membedakan diri dari orang lain yang berbeda kepercayaan, serta membentuk kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai kepercayaannya.

Kesimpulan

Larangan dan tabu adalah bagian dari kewajiban sebagai perintah Tuhan dalam kepercayaan yang menetapkan batasan-batasan dalam perilaku dan tindakan sehari-hari penghayat kepercayaan.

Larangan dan tabu memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan berkepercayaan, yaitu mengatur hubungan vertikal dan horizontal, serta membentuk identitas dan karakter diri.

Larangan dan tabu dapat berbeda-beda tergantung pada jenis dan latar belakang kepercayaan yang dianut, serta dapat berubah seiring dengan perkembangan zaman, budaya, dan masyarakat.

Demikianpenjelasanlarangan dan tabu adalah bagian dari kewajiban sebagai perintah Tuhan dalam kepercayaan.

Baca Juga: Apakah Peradaban Membentuk Kepercayaan Untuk Menemukan Tuhan Dalam Kepercayaan Marapu? Atau kah Sebaliknya!

Baca Juga: Inilah Kaitannya Hubungan Ajaran Kepercayaan Dengan Adat-Budaya Setempat.

Artikel Terkait