Find Us On Social Media :

Daftar 4 Kerajaan Bercorak Hindu yang Ada di Indonesia

By Afif Khoirul M, Selasa, 16 Januari 2024 | 18:30 WIB

Ilustrasi - Kerajaan Hindu yang ada di Indonesia.

Intisari-online.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan sejarah dan budaya.

Termasuk ada kerajaan bercorak Hindu yang pernah ada di Indonesia.

Salah satu bukti sejarah yang masih bisa kita lihat hingga kini adalah peninggalan-peninggalan kerajaan-kerajaan yang pernah berdiri di tanah air kita.

Beberapa kerajaan yang pernah ada di Indonesia bercorak Hindu, yaitu menganut agama Hindu yang dibawa oleh pedagang-pedagang dari India dan China sejak abad ke-2 Masehi.

Berikut ini adalah daftar kerajaan bercorak Hindu yang ada di Indonesia beserta lokasi dan peninggalannya:

1. Kerajaan Kutai

Kerajaan Kutai adalah kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang berdiri pada abad ke-5 Masehi.

Kerajaan ini terletak di Muara Kaman, Kalimantan Timur, di hulu Sungai Mahakam.

Kerajaan Kutai didirikan oleh raja Kudungga, yang kemudian digantikan oleh raja Aswawarman dan raja Mulawarman.

Kerajaan Kutai mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan raja Mulawarman, yang dikenal sebagai raja yang cakap dan kuat.

Raja Mulawarman juga mengadakan upacara korban emas dan menghadiahkan 20.000 sapi untuk golongan Brahmana, yaitu para pendeta Hindu.

Kerajaan Kutai runtuh pada abad ke-17 Masehi, saat diambil alih oleh Kesultanan Kutai Kartanegara yang bercorak Islam.

Peninggalan Kerajaan Kutai yang masih bisa kita lihat hingga kini adalah tujuh batu bertulis atau prasasti yang disebut Yupa.

Prasasti Yupa ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dari India.

Prasasti Yupa berisi tentang riwayat kerajaan Kutai, nama-nama raja, dan upacara korban emas yang dilakukan oleh raja Mulawarman.

Prasasti Yupa sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.

Baca Juga: Inilah Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara Hingga Keruntuhannya 

2. Kerajaan Tarumanegara

Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa, yang berkembang antara abad ke-4 hingga abad ke-7 Masehi.

Kerajaan ini terletak di wilayah barat Pulau Jawa, meliputi Bogor, Jakarta, Bekasi, Karawang, dan sebagian Banten.

Kerajaan Tarumanegara didirikan oleh raja Sunda, yang kemudian digantikan oleh raja Purnawarman.

Raja Purnawarman adalah raja ke-3 sekaligus yang terbesar sepanjang sejarah kerajaan Tarumanegara.

Raja Purnawarman membangun terusan air di Sungai Gomati, yang panjangnya 12 kilometer dan selesai dalam waktu 21 hari.

Terusan air ini bertujuan untuk memajukan pertanian dan perdagangan di kerajaan Tarumanegara.

Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang masih bisa kita lihat hingga kini adalah tujuh prasasti, yaitu prasasti Ciaruteun, Kebon Kopi, Jambu, Muara Cianten, Tugu, Pasir Awi, dan Munjul.

Prasasti-prasasti ini ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa dari India.

Prasasti-prasasti ini berisi tentang riwayat kerajaan Tarumanegara, nama-nama raja, dan terusan air yang dibangun oleh raja Purnawarman.

Prasasti-prasasti ini sekarang tersebar di beberapa tempat, seperti Museum Nasional Indonesia, Museum Pusat TNI AD, dan Taman Mini Indonesia Indah.

Baca Juga: Kehidupan Ekonomi Kerajaan Kutai, Sebagai Kerajaan Hindu Tertua di Nusantara

3. Kerajaan Kediri

Kerajaan Kediri adalah kerajaan Hindu yang berdiri pada abad ke-11 hingga abad ke-13 Masehi.

Kerajaan ini terletak di wilayah timur Pulau Jawa, meliputi Kediri, Blitar, Tulungagung, Nganjuk, dan sebagian Malang.

Kerajaan Kediri adalah kelanjutan dari kerajaan Medang yang runtuh akibat serangan Sriwijaya.

Raja pertama kerajaan Kediri adalah Jayawarsa, yang kemudian digantikan oleh raja Jayabaya, Sarweswara, Aryaswara, Ganara, Kameswara, dan Kertajaya.

Raja yang paling terkenal adalah raja Jayabaya, karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Jenggala dan Kediri berhasil disatukan.

Raja Jayabaya juga dikenal sebagai raja yang sakti dan memiliki ramalan-ramalan tentang masa depan Indonesia.

Kerajaan Kediri runtuh pada tahun 1222 Masehi, saat dikalahkan oleh kerajaan Singasari.

Peninggalan Kerajaan Kediri yang masih bisa kita lihat hingga kini adalah beberapa prasasti, candi, dan arca.

Prasasti-prasasti yang berasal dari kerajaan Kediri antara lain adalah prasasti Padlegan, Hantang, Jaring, dan Kemulan.

Prasasti-prasasti ini ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Kawi dari Jawa.

Prasasti-prasasti ini berisi tentang riwayat kerajaan Kediri, nama-nama raja, dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di kerajaan Kediri.

Prasasti-prasasti ini sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia dan Museum Sonobudoyo di Yogyakarta.

Candi-candi yang berasal dari kerajaan Kediri antara lain adalah candi Jago, candi Kidal, dan candi Simping.

Candi-candi ini dibangun sebagai tempat pemujaan dan penghormatan kepada para raja dan dewa-dewa Hindu.

Candi-candi ini sekarang berada di wilayah Malang dan Blitar. Arca-arca yang berasal dari kerajaan Kediri antara lain adalah arca Durga Mahisasuramardini, arca Ganesha, dan arca Siwa Mahadewa.

Arca-arca ini dibuat dari batu andesit dan memiliki gaya seni yang khas.

Arca-arca ini sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia dan Museum Sonobudoyo di Yogyakarta.

4. Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari adalah kerajaan Hindu yang berdiri pada abad ke-13 hingga abad ke-14 Masehi.

Kerajaan ini terletak di wilayah timur Pulau Jawa, meliputi Malang, Pasuruan, Probolinggo, dan sebagian Jombang.

Kerajaan Singasari adalah kelanjutan dari kerajaan Kediri yang runtuh akibat pemberontakan.

Raja pertama kerajaan Singasari adalah Ken Arok, yang kemudian digantikan oleh Anusapati, Tohjaya, Ranggawuni, Wisnuwardhana, Kertanegara, dan Jayakatwang.

Raja yang paling terkenal adalah raja Kertanegara, karena pada masa pemerintahannya, kerajaan Singasari mencapai puncak kejayaannya dan berhasil menguasai sebagian besar wilayah Nusantara.

Raja Kertanegara juga dikenal sebagai raja yang toleran dan mengembangkan ajaran Sinkretisme, yaitu perpaduan antara agama Hindu dan Buddha.

Kerajaan Singasari runtuh pada tahun 1292 Masehi, saat dikalahkan oleh kerajaan Majapahit.

Peninggalan Kerajaan Singasari yang masih bisa kita lihat hingga kini adalah beberapa prasasti, candi, dan arca.

Prasasti-prasasti yang berasal dari kerajaan Singasari antara lain adalah prasasti Kudadu, prasasti Jaya Bupati, prasasti Palah, dan prasasti Negarakertagama.

Prasasti-prasasti ini ditulis menggunakan bahasa Sansekerta dan huruf Kawi dari Jawa.

Prasasti-prasasti ini berisi tentang riwayat kerajaan Singasari, nama-nama raja, dan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di kerajaan Singasari.

Demikianlah daftar kerajaan Hindu yang ada di Indonesia, masih banyak lagi kerajaan Hindu yang ada di Indonesia lainnya.