Penulis
Intisari-online.com - Kerajaan Tarumanegara adalah salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang berdiri sejak abad ke-4 Masehi.
Seperti apa kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara ini?
Kerajaan ini bercorak Hindu dan terletak di tepi Sungai Citarum, Jawa Barat.
Kerajaan ini diperintah oleh 12 raja secara turun-temurun, yang pertama adalah Maharesi Jayasingawarman dari India, dan yang terakhir adalah Linggawarman.
Sumber Sejarah
Informasi mengenai keberadaan dan kehidupan politik Kerajaan Tarumanegara didapat dari beberapa sumber sejarah, yaitu:
- Berita dari bangsa asing, seperti Claudius Ptolemaeus, Fa Hsien, dan Gunawarman, yang menyebutkan adanya kerajaan bernama Argyre, Ye-Po-Ti, atau Tolomo di ujung timur Pulau Jawa, yang beragama Hindu dan Budha.
- Prasasti-prasasti yang berbahasa Sanskerta dan beraksara Pallawa, yang ditemukan di sekitar wilayah Kerajaan Tarumanegara, seperti Prasasti Ciaruteun, Prasasti Pasir Koleangkak, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Tugu, Prasasti Pasir Awi, Prasasti Muara Cianten, dan Prasasti Cidangiang.
Prasasti-prasasti ini memuat informasi tentang nama raja, gelar, wilayah, kegiatan, dan kepercayaan Kerajaan Tarumanegara.
Kekuasaan dan Kebijakan Raja
Raja yang paling terkenal dan berpengaruh dari Kerajaan Tarumanegara adalah Purnawarman, yang memerintah pada tahun 395-434 Masehi.
Baca Juga: Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno yang Terletak di Jawa Tengah
Ia adalah raja ketiga yang memeluk agama Hindu dan menyembah Dewa Wisnu. Ia juga dikenal sebagai raja yang gagah berani, jujur, dan mengagumkan.
Purnawarman berhasil memperluas wilayah Kerajaan Tarumanegara hingga mencapai 1.000 kota, yang meliputi hampir seluruh Jawa Barat, dari Banten hingga Cirebon.
Ia juga membangun ibu kota baru di Sundapura, yang diduga berlokasi di daerah Bekasi sekarang.
Purnawarman juga melakukan berbagai kebijakan untuk mensejahterakan rakyatnya, seperti:
- Membangun sungai-sungai buatan atau melebarkan sungai yang sudah ada untuk mengairi sawah-sawah dan memudahkan transportasi.
Salah satu sungai buatan yang dibangun oleh Purnawarman adalah Sungai Gomati, yang panjangnya mencapai 12 km.
- Membangun candi-candi dan tempat-tempat pemujaan untuk menghormati Dewa Wisnu dan leluhur.
Salah satu candi yang dibangun oleh Purnawarman adalah Candi Tugu, yang terletak di Desa Tugu, Jakarta Utara.
- Membuat prasasti-prasasti yang memuat riwayat hidupnya dan prestasi-prestasinya.
Salah satu prasasti yang dibuat oleh Purnawarman adalah Prasasti Ciaruteun, yang memuat lukisan tapak kaki raja yang disamakan dengan tapak kaki Dewa Wisnu.
Akhir Kerajaan
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Kediri, Asal Usul, Masa Kejayaan, dan Peninggalan Budaya
Kerajaan Tarumanegara berakhir pada abad ke-7 Masehi, setelah masa pemerintahan Linggawarman.
Tidak diketahui pasti penyebab kemunduran dan kehancuran Kerajaan Tarumanegara, tetapi ada beberapa kemungkinan, yaitu:
- Serangan dari kerajaan-kerajaan lain, seperti Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Galuh, atau Kerajaan Sunda.
- Pemberontakan dari rakyat atau daerah-daerah bawahan, yang tidak puas dengan pemerintahan Tarumanegara.
- Perpecahan internal di antara keluarga kerajaan atau golongan-golongan masyarakat, yang disebabkan oleh persaingan kekuasaan atau perbedaan agama dan budaya.
Demikianlah artikel yang saya buat tentang kehidupan politik kerajaan Tarumanegara.