Find Us On Social Media :

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Mataram Kuno yang Terletak di Jawa Tengah

By Afif Khoirul M, Senin, 15 Januari 2024 | 14:30 WIB

Ilustrasi - Kehidupan ekonomi kerajaan Mataram Kuno.

Selain itu, masyarakat Mataram Kuno juga menghasilkan tanaman perkebunan, seperti kapas, lada, cengkih, pala, dan kayu manis.

Tanaman-tanaman ini tidak hanya digunakan untuk kebutuhan dalam negeri, tetapi juga diekspor ke luar negeri, terutama ke India dan Cina, sebagai komoditas perdagangan.

Perdagangan Melalui Sungai dan Laut

Selain pertanian, perdagangan juga menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting bagi Kerajaan Mataram Kuno.

Perdagangan dilakukan baik secara domestik maupun internasional, melalui jalur sungai dan laut.

Sungai Bengawan Solo menjadi salah satu jalur perdagangan utama di dalam negeri, yang menghubungkan wilayah pedalaman dengan wilayah pesisir.

Raja Dyah Balitung (899-911 M) membangun pusat-pusat perdagangan di sekitar Sungai Bengawan Solo, yang menjadi tempat bertemunya para pedagang dan pembeli.

Masyarakat Mataram Kuno tidak melakukan transaksi perdagangan setiap hari, tetapi hanya di hari-hari pasar yang ditentukan.

Perdagangan internasional dilakukan melalui jalur laut, yang menghubungkan Kerajaan Mataram Kuno dengan kerajaan-kerajaan lain di Asia, seperti India, Cina, Kamboja, dan Sriwijaya.

Kerajaan Mataram Kuno memiliki armada laut yang kuat, yang mampu mengarungi samudra dan melindungi kepentingan perdagangan.

Beberapa barang ekspor yang dikirimkan oleh Mataram Kuno antara lain adalah emas, perak, perunggu, kapas, lada, cengkih, pala, kayu manis, gading, dan mutiara.

Sebaliknya, beberapa barang impor yang diterima oleh Mataram Kuno antara lain adalah sutra, porselen, kaca, kain, dan barang-barang seni.