Find Us On Social Media :

Berikut Ini 4 Faktor Penyebab Kemunduran Majapahit Beserta dengan Penjelasannya

By Afif Khoirul M, Rabu, 10 Januari 2024 | 19:33 WIB

Inilah 4 faktor penyebab kemunduran Majapahit.

Intisari-online.com - Kerajaan Majapahit adalah salah satu kerajaan besar yang pernah berdiri di Nusantara.

Namun ada 4 faktor penyebab kemunduran kerajaan Majapahit.

Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk (1350-1389 M), yang berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia saat ini, serta sebagian wilayah Asia Tenggara.

Namun, setelah Hayam Wuruk wafat, kerajaan ini mulai mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh pada awal abad ke-16 M.

Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kemunduran dan keruntuhan Majapahit?

Berikut ini adalah empat faktor utama yang berperan dalam proses tersebut:

1. Konflik internal dan perebutan takhta.

Setelah Hayam Wuruk meninggal, tidak ada lagi sosok raja yang mampu memimpin dan menyatukan kerajaan dengan baik.

Terjadi perebutan takhta antara Bhre Wirabhumi, anak selir Hayam Wuruk, dengan Wikramawardhana, menantu Hayam Wuruk.

Perebutan ini berujung pada perang saudara yang dikenal sebagai Perang Paregreg (1404-1406 M), yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.

Perang ini juga melemahkan kekuatan militer dan ekonomi Majapahit, serta memicu pemberontakan dan pelepasan diri dari beberapa daerah bawahan Majapahit.

2. Pengaruh Islam yang semakin kuat.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Tulang Bawang, Muncul di Sumatera Hingga Ditaklukkan Kerajaan Sriwijaya

Sejak abad ke-13 M, Islam mulai masuk dan berkembang di Nusantara, terutama di daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.

Islam menawarkan ajaran yang lebih sederhana, egaliter, dan progresif, serta mendapat dukungan dari para pedagang dan ulama yang berasal dari Timur Tengah, India, dan China.

Banyak raja-raja dan rakyat di daerah bawahan Majapahit yang tertarik dan beralih ke Islam, sehingga melemahkan loyalitas mereka terhadap Majapahit.

Beberapa kerajaan Islam yang muncul sebagai pesaing Majapahit antara lain adalah Kerajaan Samudera Pasai, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Malaka.

3. Persaingan perdagangan dengan bangsa asing.

Pada abad ke-15 M, Nusantara menjadi salah satu pusat perdagangan dunia, terutama untuk komoditas rempah-rempah yang sangat diminati oleh bangsa Eropa.

Hal ini menarik perhatian dan kedatangan banyak pedagang dan penjelajah asing, seperti dari China, India, Arab, Portugis, Spanyol, dan Belanda.

Mereka berusaha memonopoli perdagangan dan menguasai jalur-jalur pelayaran di Nusantara, serta mempengaruhi politik dan agama di daerah setempat.

Majapahit tidak mampu bersaing dan beradaptasi dengan perubahan situasi perdagangan global, serta kehilangan pengaruh dan pendapatan dari sektor ini.

4. Kurangnya inovasi dan pembaharuan.

Majapahit merupakan kerajaan yang berlandaskan pada tradisi dan kebudayaan Hindu-Buddha, yang cenderung konservatif, hierarkis, dan statis.

Baca Juga: Daftar Kerajaan Islam di Sulawesi yang Tercatat Dalam Sejarah Nusantara

Majapahit tidak banyak melakukan inovasi dan pembaharuan dalam bidang politik, hukum, sosial, budaya, maupun teknologi, yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan rakyatnya.

Majapahit juga tidak mampu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi, seperti kemiskinan, kelaparan, penyakit, bencana alam, dan korupsi.

Hal ini menyebabkan rakyat Majapahit menjadi tidak puas dan mudah terpengaruh oleh ide-ide baru yang datang dari luar.

Itulah 4 faktor penyebab kemunduran Majapahit yang dapat saya jelaskan.

Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah Nusantara.