Harus Terima Kasih Kepada Kerajaan-kerajaan Nusantara, Inilah Sejarah Agama Buddha Di Indonesia

Moh. Habib Asyhad
Moh. Habib Asyhad

Editor

Sejarah agama Buddha di Indonesia tak lepas dari berdirinya kerajaan-kerajaan besar yang ada di Nusantara seperti Sriwijaya.
Sejarah agama Buddha di Indonesia tak lepas dari berdirinya kerajaan-kerajaan besar yang ada di Nusantara seperti Sriwijaya.

Intisari-Online.com -Berkembang di Nepal pada abad ke-6 SM, agama Buddha baru masuk ke Indonesia sekitar abad ke-5.

Artinya, agama Buddha batuh waktu hampir 900 tahun untuk bisa sampai di Nusantara.

Untuk lebih lengkapnya, beginilah sejarah agama Buddha di Indonesia.

Mengutip Kompas.com, Buddha merupakan agama tertua di dunia yang menjadi agama resmi di Indonesia menurut.

Soal agama yang berasal dari Nepal itu, mantan Presiden Soeharto menyebutnya sebagai agama klasik di Nusantara.

Dalam catatan sejarah, penyiaran agama Buddha di Indonesia diperkirakan sejak abad ke-5.

Hal ini dilihat dari peninggalan-peninggalan prasasti yang ada.

Sedangkan kerajaan bercorak Buddha pertama yang ada di Indonesia adalah Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri antara abad ke-7 hingga abad ke-12.

Penyebaran agama Buddha di Indonesia menggunakan misi khusus bernama Dharmadhuta.

Sejak saat itu, agama Buddha terus berkembang.

Agama Buddha pertama kali berkembang di India, sebelum akhirnya menyebar ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.

Masuknya agama Buddha di Indonesia dimulai pada awal masehi, lewat jalur perdagangan.

Baca Juga: Inilah Isi Teori Arus Balik Yang Terkait Sejarah Masuknya Pengaruh Hindu-Buddha Ke Indonesia

Hal ini dipengaruhi oleh posisi Indonesia yang terbilang strategis, khususnya dalam bidang pelayaran dan perdagangan.

Diduga, agama Buddha pertama kali dibawa oleh seorang pengelana asal China, yaitu Fa Hien.

Sedangkan kerajaan Buddha pertama yang berkembang di Indonesia adalah Kerajaan Sriwijaya, yang berdiri di Sumatera sejak abad ke-7.

Ketika itu Kerajaan Sriwijaya sempat menjadi salah satu pusat pengembangan agama Buddha di Asia Tenggara.

Kabar ini dapat dibuktikan dengan catatan seorang sarjana dari China bernama I-Tsing, yang melakukan perjalanan ke India dan Nusantara, guna mencatat perkembangan agama Buddha.

Berdasarkan catatan I-Tsing, Sriwijaya dulunya dijadikan sebagai rumah bagi para sarjana Buddha dan menjadi pusat pembelajaran agama Buddha.

Sebagai hasilnya selama Kerajaan Sriwijaya berdiri, agama Buddha pun ikut berkembang dengan sangat pesat di Nusantara.

Selain itu, masih dari catatan yang sama, diketahui ada dua aliran agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya, yaitu Theravada dan Mahayana.

Pesatnya perkembangan agama Buddha di Indonesia juga tidak lepas dari dukungan seorang Mahaguru Buddha di Sriwijaya, yaitu Sakyakirti.

Menurut catatan sejarah, ada kurang lebih 1.000 pendeta yang belajar agama Buddha di Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri di Indonesia pada sekitar 1293 hingga 1500.

Majapahit mencapai masa kejayaannya pada masa kepemimpinan Hayam Wuruk, yang berkuasa sejak 1350 hingga 1389.

Baca Juga: 3 Bukti Sejarah Teori Brahmana, Salah Satunya Bahasa Sansekerta

Pada masa Kerajaan Majapahit, ada dua kitab yang mengisahkan tentang ajaran Buddhisme Mahayana, yaitu Sanghyang Kamahayan Mantrayana dan Sanghyang Kamahayanikan.

Selain itu, sinkretisme juga sudah mencapai puncaknya, di mana aliran Hindu-Siwa, Hindu-Wisnu, dan agama Buddha dapat hidup berdampingan.

Ketiganya dipandang sama nilainya dan disebut sebagai Harihara, yakni setengah Siwa dan setengah Wisnu.

Akan tetapi, setelah masa pemerintahaan Majapahit berakhir, agama Buddha juga berangsur-angsur bergeser kedudukannya oleh masuknya agama Islam.

Pada abad ke-20, muncul nama-nama pengembang agama Buddha di Tanah Air, seperti bhikkhu dari Ceylon (sekarang Sri Lanka) yang bernama Narada Maha Thera.

Pada 1934, Thera berkunjung ke Hindia Belanda sebagai bhikku Theravada pertama yang datang untuk mengajarkan agama Buddha.

Sejak Thera datang, minat masyarakat untuk mempelajari agama Buddha kembali meningkat.

Semangat mereka kian berkembang ketika muncul bhikku dari Indonesia bernama Ashin Jinarakkhita.

Sejak saat itu, perkembangan agama Buddha di Indonesia kembali meningkat.

Menurut catatan, pada 1987, sudah ada sekitar 2,5 juta penduduk Indonesia yang beragama Buddha.

Di Indonesia, mayoritas pemeluk Buddha ada di Jakarta, Riau, Sumatera Utara, dan Kalimantan Barat.

Agama Buddha di Indonesia paling banyak dianut oleh masyarakat Tionghoa dan beberapa kelompok pribumi.

Adapun aliran-aliran agama Buddha yang berkembang yaitu: Mahayana, Vajrayana, Theravada.

Itulah sejarah agama Buddha di Indonesia, semoga bermanfaat.

Baca Juga: Kerajaan Mataram Kuno Dalam Sejarah Merupakan Pusat Agama Apa?

Artikel Terkait