Menurut Kemenhub, Kecelakaan Kereta Api Ternyata Paling Sering Disebabkan Ini

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Menurut data Kementerian Perhubungan 2012 lalu, kecelakaan kereta api paling sering disebabkan oleh kesalahan manusia, disusul sarana dan prasarana.

Intisari-Online.com -Terjadi lagi kecelakaan kereta api.

Kali ini terjadi adu banteng antara KA Turangga dan KA lokal Bandung Raya di Cicalengka, Jawa Barat.

Kecelakaan terjadi di petak Stasiun Cicelengka-Haurpugur, Jumat (5/1/2024) pukul 06.30 WIB.

Ada tiga orang yang dikabarkan meninggal dunia.

Salah satu korban tewas adalah masinis kereta Bandung Raya.

Mengutip Kompastv, penyebab kecelakaan dua kereta tersebut diduga karena ada yang menghalangi jalur komunikasi.

Sehingga hal itu membuat masinis dari kedua kereta api tersebut tidak dapat melihat dan berkomunikasi.

Menanggapi hal ini, Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus menjelaskan dugaan penyebab kecelakaan kereta api masih diselidiki.

“Sejauh ini kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab kecelakaan tersebut. Karena tentu harus kita dalami dan kita lakukan pemeriksaan dan investigasi lebih lanjut,” ungkap Joni, dikutip dari siaran langsung KompasTV.

Joni juga menerangkan, saat ini PT KAI tetap akan mengoperasikan kereta api dengan cara memutar.

“Tadinya yang kereta api melewati jalur selatan dari Bandung menuju ke Tasikmalaya dan Banjar saat ini kita lakukan upaya memutar melalui utara dari Bandung ke arah Cikampek,” kata Joni.

Kita tahu, kecelakaan kereta api di Indonesia tergolong sering.

Kita pun bertanya-tanya, apa sebenarnya penyebab paling sering terjadinya kereta api.

Setelah mencari-cari, kami akhirnya menemukan sebuah artikel yang tayang di situs Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Artikel itu terbit pada 17 Oktober 2012 lalu.

Memang, seharusnya ada update terkait informasi tersebut.

Tapi dari tulisan itu paling tidak kita tahu,prosentase penyebab kecelakaan kereta api yang terjadi sepanjang 2009-2011 di luar faktor eksternal, didominasi oleh human error.

Faktor SDM mencapai 24 persen, sementara faktor sarana 21 persen, dan faktor prasarana 10 persen.

Masih dari artikel yang sama,berdasarkan analisis penyebab kecelakaan KA yang diakibatkan human error di antaranya karena masinis tidak melaksanakan standar prosedur operasi yang ditetapkan atau melanggar kecepatan.

Termasuk juga faktor fisik.

"Human error karena faktor fisik juga ikut menentukan yakni dimana masinis mengantuk bahkan tertidur saat mengemudi dan lain sebagainya," kataDirektur Keselamatan Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Kemenhub ketika itu, Hermanto Dwiatmoko.

Sementara penyebab dari sarana banyak terjadi kecelakaan lantaran pengereman yang tidak bekerja dengan baik, kerusakan pada as dan roda seperti as yang patah atau bearing macet.

Juga karena pembebanan yang tidak merata, kelebihan beban, dan kurangnya perawatan sarana hingga tidak menggunakan suku cadang standar.

Sementara menurut situsPalmisanoandgoodman.com (situs yang punya konsentrasi dalam melindungi hak-hak korban kecelakaan), setidaknya ada lima hal yang kerap menjadi penyebab utama terjadinya kecelakaan kereta api.

Kelalaian

Kecelakaan kereta api yang disebabkan oleh kelalaian dapat menyalahkan berbagai pihak.

Pihak yang paling sering bertanggung jawab adalah masinis kereta api karena mengoperasikan kereta api dalam keadaan terganggu, lelah, atau bahkan dalam keadaan mabuk.

Perusahaan kereta api atau bahkan instansi pemerintah juga dapat dimintai pertanggungjawaban karena kelalaian kondektur atau pegawai kereta api.

Kesalahan manusia

Baik masinis tidak berpengalaman atau kurang terlatih, atau pegawai kereta api melakukan kesalahan yang merugikan penumpang, kesalahan manusia adalah salah satu penyebab paling umum terjadinya kecelakaan, termasuk kecelakaan kereta api.

Kesalahan pengemudi atau pejalan kaki

Kecelakaan kereta api juga dapat disebabkan oleh pejalan kaki di jalur kereta atau mobil yang mencoba menabrak kereta yang sedang melintasi perlintasan.

Kerusakan mekanis

Bagian-bagian kereta yang rusak dan kegagalan mekanis kadang-kadang dapat terjadi karena kereta api adalah mesin besar yang terdiri dari banyak bagian yang bergerak.

Karena sistemnya yang kompleks, oleh karena itu, kereta memerlukan pemeriksaan dan pemeliharaan terus-menerus.

Jika salah satu peralatan keselamatan atau panduan tidak berfungsi, kegagalan fungsi tersebut dapat menyebabkan kecelakaan yang parah.

Rel yang rusak

Banyak rel kereta api yang sudah berumur puluhan tahun.

Penggunaan sehari-hari terkadang dapat mengakibatkan rel patah atau retak, terutama jika rel terkena cuaca buruk.

Retakan yang cukup besar atau cukup lebar dapat menyebabkan kereta api yang lewat tergelincir dan menyimpang dari jalurnya.

Itulah lima penyebab paling sering terjadinya kecelakaan kereta api.

Artikel Terkait