Sejarah Benteng Rotterdam, Saksi Bisu Perjuangan Kerajaan Gowa-Tallo Melawan Penjajah Belanda

Afif Khoirul M

Penulis

Sejarah Benteng Rotterdam.

Intisari-online.com - Benteng Fort Rotterdam adalah salah satu peninggalan sejarah yang berlokasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

Namun, bagaiman sejarah benteng Rotterdam ini yan jejaknya masih ada hingga kini?

Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-10, I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung, yang bergelar Karaeng Tunipalangga Ulaweng.

Benteng ini awalnya bernama Benteng Ujung Pandang atau Benteng Jumpandang, dan berbentuk segi empat seperti ciri khas benteng Portugis.

Benteng ini menjadi saksi bisu perjuangan Kerajaan Gowa-Tallo melawan penjajah Belanda yang terjadi pada abad ke-17.

Kerajaan Gowa-Tallo yang dipimpin oleh Sultan Hasanuddin berperang melawan VOC yang dipimpin oleh Cornelis J. Speelman.

Perang ini berlangsung selama sembilan tahun, dari tahun 1660 hingga 1669, dan dikenal sebagai Perang Makassar.

Perang Makassar berakhir dengan kekalahan Kerajaan Gowa-Tallo, yang terpaksa menandatangani Perjanjian Bongaya pada 18 November 1667.

Perjanjian ini mengharuskan Kerajaan Gowa-Tallo menyerahkan Benteng Ujung Pandang kepada Belanda, dan mengakui kedaulatan VOC atas wilayah Indonesia Timur.

Benteng ini kemudian diubah namanya menjadi Benteng Fort Rotterdam, dan dibangun kembali oleh Belanda dengan gaya arsitektur Eropa.

Benteng Fort Rotterdam tidak hanya menjadi pusat pertahanan dan pemerintahan Belanda, tetapi juga menjadi tempat penahanan bagi para pejuang kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Selalu Sibuk Saat Tahun Baru, Ternyata Kawasan Puncak Bogor Berawal Dari Wabah Penyakit Mengerikan Di Batavia

Salah satu yang paling terkenal adalah Pangeran Diponegoro, yang diasingkan di dalam benteng ini dari tahun 1834 hingga 1855.

Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional Indonesia yang memimpin Perang Jawa melawan Belanda dari tahun 1825 hingga 1830.

Benteng Fort Rotterdam kini menjadi salah satu objek wisata sejarah dan budaya di Makassar.

Di dalam benteng ini terdapat beberapa bangunan yang memiliki nilai sejarah, seperti Museum La Galigo, Gedung Mandala, dan Gedung Balla Lompoa.

Benteng ini juga menjadi tempat penyelenggaraan berbagai kegiatan seni dan budaya, seperti festival, pameran, dan pertunjukan.

Benteng Fort Rotterdam adalah simbol jati diri Kota Makassar yang menyimpan sejarah dan kekayaan budaya.

Benteng ini mengingatkan kita akan perjuangan para leluhur kita melawan penjajah, dan juga menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya kita.

Artikel Terkait