Find Us On Social Media :

Menelusuri Jejak Rencana Ibukota Baru Di Weltevreden

By Tjahjo Widyasmoro, Selasa, 26 Desember 2023 | 21:07 WIB

Peserta Plesiran Tempo Doeloe dari Sahabat Museum tengah berpose di SMA Negeri 1 Budi Utomo Jakarta Pusat. Sekolah peninggalan Belanda ini sudah berdiri sejak 1901.

Harus diakui, tak banyak catatan sejarah tentang bangunan dan sejarah sekolah tersebut. Namun menurut Nadia Purwestri, bangunan itu sedari awal memang dibangun untuk Wilhelmina School, sekolah Belanda yang berdiri sejak 1901.

Saat itu sekolah terbagi menjadi sekolah Bagian A untuk sekolah umum dan dagang. Ada juga Bagian B untuk jurusan teknik yaitu teknik mesin kapal, masinis, dan bangunan.

Pada 1911, jurusan A dan B dipisah. Kelak bagian A menjadi SMAN 1 Jakarta, sedangkan jurusan teknik yang menempati gedung di sebelahnya menjadi SMK Negeri 1 Jakarta.

“Salah satu alumni sekolah teknik ini adalah F. Silaban yang merancang Masjid Istiqlal. Meski dia bukan dari anak pejabat, tapi karena kepintarannya, ia bisa bersekolah di sini,” jelas Nadia tentang sosok arsitek yang berasal dari Tapanuli itu.

Selesai renovasi tiga tahun  

Sebagai tujuan akhir PTD kali ini, peserta berkesempatan mengunjungi Gedung Kementerian Keuangan RI.

Sejarah keberadaan gedung ini sebenarnya tak lepas dari keputusan Gubernur Jenderal H.W. Daendels yang bermaksud memindahkan pusat pemerintahan dari sekitar kawasan Batavia lama ke Weltevreden.

Gedung yang saat ini dikenal dengan nama AA Maramis ini mulai dibangun pada 1809. Pada awalnya Daendels meniatkan gedung ini sebagai istana gubernur jenderal, karena itu ia memerintahkan pembongkaran kastil Batavia dan tembok kota Batava untuk diambil batu batanya.

Sayangnya Daendels sendiri tidak pernah menempati istana itu karena harus pindah tugas ke luar negeri. Pembangunannya juga tersendat-sendat dan baru benar-benar selesai pada 1829 di masa Gubernur Jenderal du Bus de Gisignies.

Meski tidak sempat menempati, gedung itu ahirnya dinamai sebagai Paleis van Daendels atau Istana Daendels. Ada juga sebutan lain yaitu "Gedung Putih" (Witte Huis), dan "Rumah Besar" (Grote Huis).

Sayangnya lagi, istana Daendels belakangan ternyata juga batal dipakai jadi kediaman resmi Gubernur Jenderal. Karena pada pertengahan abad ke 19, muncul wacana membangun Istana Koningsplein yang kemudian menjadi Istana Merdeka sebagai tempat tinggal Gubernur Jenderal.  

Kesempatan mengunjungi ruangan-ruangan di Gedung AA Maramis tentu disambut gembira oleh peserta PTD. Karena semua peserta bisa mengakses ke hampir seluruh ruangan yang baru saja selesai direnovasi selama 3 tahun dan menghabiskan dana Rp300 milar.

Menurut informasi petugas, saat ini ruangan-ruangan di Gedung AA Maramis hanya sebatas digunakan untuk acara-acara dari Menteri Keuangan RI. Karena itu para peserta benar-benar memanfaatkan kesempatan yang langka ini.