Find Us On Social Media :

Ini Alasan Sriwijaya Disebut Sebagai Kedatuan Bukan Kerajaan

By Afif Khoirul M, Minggu, 17 Desember 2023 | 08:30 WIB

Kompleks Candi Muara Takus peninggalan Kerajaan Sriwijaya. Artikel ini membahas tentang kehidupan sosial Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan besar di Nusantara yang beragam dan maju di berbagai bidang.

Intisari-online.com - Sriwijaya merupakan salah satu kekuasaan maritim terbesar yang pernah ada di Indonesia.

Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 Masehi di daerah Palembang, Sumatera Selatan, dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-10 Masehi.

Sriwijaya memiliki wilayah kekuasaan yang luas, mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja, dan Vietnam.

Sriwijaya juga dikenal sebagai pusat perdagangan dan penyebaran agama Buddha di Asia Tenggara.

Namun, meskipun Sriwijaya memiliki ciri-ciri sebagai sebuah kerajaan, beberapa ahli sejarah lebih memilih untuk menyebutnya sebagai kedatuan. Mengapa demikian?

Apa perbedaan antara kedatuan dan kerajaan?

Dan apa alasan Sriwijaya disebut sebagai kedatuan bukan kerajaan?

Pengertian Kedatuan dan Kerajaan

Secara umum, kedatuan dan kerajaan adalah dua bentuk pemerintahan yang berbeda.

Kedatuan adalah sebuah sistem pemerintahan yang dipimpin oleh seorang datu, yaitu seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan terbatas dan tidak mutlak.

Datu biasanya dipilih dari kalangan bangsawan atau keluarga kerajaan, tetapi tidak selalu mewarisi jabatannya secara turun-temurun.

Datu juga tidak memiliki otoritas penuh atas rakyatnya, melainkan harus menghormati adat istiadat dan hukum yang berlaku di masyarakat.