Find Us On Social Media :

Cerita Dramatis Di Balik Sejarah Benteng Pendem Ngawi, Punya Hubungan Juga Dengan Diponegoro

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 14 Desember 2023 | 19:17 WIB

Sejarah Benteng Pendem Ngawi, pada masanya pernah dijadikan sebagai pertahanan melumpuhkan pasukan Diponegoro, juga jadi kuburan para pekerja rodi.

Intisari-Online.com - Tak banyak yang tahu bahwa Benteng Pendem di Ngawi, Jawa Timur, ternyata punya keterkaitan dengan Perang Jawa dan Pangeran Diponegoro.

Bagaimana ceritanya?

Benteng Pendem, nama resminya Benteng Van Den Bosch, merupakan salah satu situs bersejarah peninggalan kolonial Belanda yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

Benteng ini dibangun pada tahun 1839 oleh Gubernur Jenderal Van Den Bosch yang menguasai Ngawi kala itu.

Menurut situs resmi Desa Bintoyo, Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, benteng ini juga disebut Benteng Pendem karena sengaja dibangun lebih rendah dari tanah di sekitarnya sehingga tampak terpendam.

Pembangunannya memanfaatkan keberadaan aliran sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun.

Daerah Ngawi dikenal sebagai pusat perdagangan dan pelayaran di Jawa Timur saat itu.

Ngawi juga sempat menjadi pusat pertahanan Belanda di Madiun dan sekitarnya.

Ketika itu, Benteng Pendem digunakan sebagai zona pertahanan Belanda untuk melumpuhkan transportasi logistik para pasukan Pangeran Diponegoro.

Dulunya, Benteng Pendem dihuni oleh 250 tentara Belanda dan 60 kavaleri.

Yang dramatis sekaligus tragis, di sebelah selatan benteng terdapat dua buah sumur sedalam 100-200 meter yang dipercaya digunakan oleh Belanda untuk membuang jenazah korban tahanan dan pekerja rodi.

Menurut Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur Andi Muhammad Said, Benteng Pendem merupakan bukti nyata keinginan Pemerintah Belanda untuk menguasai Indonesia secara utuh.