Find Us On Social Media :

Dampak Pertambangan di Pulau-Pulau Kecil Indonesia, Kasus Pulau Gebe, Pulau Bangka, dan Pulau Romang

By Afif Khoirul M, Selasa, 12 Desember 2023 | 18:00 WIB

Ilustrasi - Menguak kekayaan tambang bawah laut Indonesia.

Intisari-online.com - Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17.000 pulau, baik yang besar maupun yang kecil.

Pertambangan pulau-pulau kecil di Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terutama mineral logam seperti nikel, timah, dan bauksit.

Namun, pemanfaatan sumber daya alam tersebut tidak selalu berjalan dengan baik dan berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Banyak kasus yang menunjukkan bahwa kegiatan pertambangan di pulau-pulau kecil Indonesia justru menimbulkan kerusakan ekologis, sosial, dan ekonomi yang parah.

Salah satu contoh pulau kecil yang mengalami dampak negatif dari pertambangan adalah Pulau Gebe, yang terletak di Maluku Utara.

Pulau ini memiliki luas sekitar 17.000 hektar dan dihuni oleh sekitar 7.000 jiwa.

Pulau Gebe memiliki kekayaan nikel yang sangat tinggi, sehingga menarik perhatian perusahaan tambang PT Aneka Tambang (Antam) untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sejak tahun 1998.

Namun, kegiatan pertambangan Antam di Pulau Gebe tidak berjalan dengan lancar dan menghadapi banyak permasalahan, baik dari segi teknis, hukum, maupun sosial.

Dari segi teknis, Antam mengalami kesulitan dalam mengangkut bijih nikel dari Pulau Gebe ke Pulau Gee, tempat pengolahan dan pengapalan.

Hal ini disebabkan oleh kondisi laut yang berombak dan angin kencang, serta kurangnya fasilitas dermaga dan pelabuhan.

Akibatnya, Antam sering mengalami keterlambatan dan kerugian dalam proses pengangkutan.

Baca Juga: Mengenal Pulau-Pulau Kecil di Indonesia yang Kaya Akan Barang Tambang, dari Bauksit, Nikel, Timah, dan Emas