Find Us On Social Media :

Sejarah Kerajaan Islam di Jawa, Dari Demak Hingga Mataram

By Afif Khoirul M, Selasa, 12 Desember 2023 | 12:30 WIB

Ilustrasi - Kerajaan Demak memiliki armada angkatan laut yang kalahkan Portugis di Malaka.

Intisari-online.com - Pulau Jawa adalah salah satu wilayah di Nusantara yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan kerajaan-kerajaan.

Sebelum Islam masuk, Jawa telah menjadi pusat peradaban Hindu-Buddha, yang melahirkan kerajaan-kerajaan besar seperti Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, Kahuripan, Kediri, Singhasari, dan Majapahit.

Namun, sejak abad ke-13, Islam mulai menyebar di Jawa melalui jalur perdagangan dan dakwah para wali.

Islam kemudian menjadi agama mayoritas di Jawa, dan membentuk kerajaan-kerajaan Islam yang berpengaruh di Nusantara.

Kerajaan Islam pertama yang berdiri di Jawa adalah Kesultanan Demak, yang didirikan oleh Raden Patah, putra Brawijaya V, raja terakhir Majapahit.

Raden Patah memeluk Islam setelah berguru kepada Sunan Ampel, salah satu dari sembilan wali yang menyebarkan Islam di Jawa.

Kesultanan Demak berpusat di Demak, Jawa Tengah, dan berkuasa dari tahun 1475 hingga 1548.

Kesultanan Demak berhasil menggantikan Majapahit sebagai kekuatan utama di Jawa, dan memperluas wilayahnya ke berbagai daerah, seperti Banten, Cirebon, Sunda Kelapa, Jepara, Tuban, Gresik, dan Madura.

Kesultanan Demak juga berjasa dalam membangun masjid-masjid besar, seperti Masjid Agung Demak, Masjid Agung Banten, dan Masjid Agung Cirebon.

Kesultanan Demak mengalami kemunduran setelah kematian raja ketiganya, Sultan Trenggono, yang gugur dalam peperangan melawan Portugis di Sunda Kelapa pada tahun 1546.

Kesultanan Demak kemudian mengalami perebutan kekuasaan antara Sunan Prawoto, putra Sultan Trenggono, dan Arya Penangsang, bupati Jipang dan cucu Raden Patah.

Baca Juga: Jelaskan Apresiasi Terhadap Tradisi Islam yang Berkembang Di Indonesia