Penulis
Intisari-online.com - Gempa bumi magnitudo 4,0 mengguncang wilayah Bogor pada Kamis, 8 Desember 2023 pukul 09.32 WIB.
Gempa ini terasa hingga wilayah III Kalapanunggal Sukabumi.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Lokasi episenter gempa berada di koordinat 6,77 LS dan 106,65 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7 km arah barat laut Kota Bogor.
Kedalaman episenter gempa sekitar 10 km.
BMKG menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat aktivitas subduksi Laut Banda.
Gempa ini dipicu oleh patahan dalam lempeng Indo-Australia dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip fault).
Lempeng Indo-Australia adalah lempeng tektonik yang terdiri dari lempeng India dan lempeng Australia.
Lempeng ini bergerak ke arah utara dengan kecepatan sekitar 6 cm per tahun.
Lempeng ini berbatasan dengan lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, lempeng Afrika, dan lempeng Antartika.
Patahan dalam lempeng adalah retakan atau celah yang terbentuk akibat tekanan atau gaya tarik pada lempeng.
Baca Juga: Lagi-Lagi, Ada Gempa 5,6 SR Terjadi di Melonguane, Ini Penjelasan BMKG
Patahan ini dapat menyebabkan pergeseran atau perpindahan posisi lempeng.
Mekanisme pergerakan geser adalah pergeseran horizontal antara dua blok lempeng yang berlawanan arah.
Gempa bumi yang terjadi di Bogor merupakan salah satu contoh gempa bumi akibat patahan dalam lempeng.
Gempa bumi ini dapat menimbulkan dampak seperti kerusakan bangunan, retakan tanah, longsor, dan guncangan yang dirasakan oleh masyarakat.
Untuk mengantisipasi gempa bumi, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Masyarakat juga diharapkan untuk memperhatikan kondisi bangunan tempat tinggal dan lingkungan sekitar.
Selain itu, masyarakat dapat mempersiapkan perlengkapan darurat seperti obat-obatan, air bersih, makanan, senter, dan radio.