Penulis
Intisari-Online.com -Anda mungkin pernah mendengar tentang Andalusia, sebuah wilayah di Semenanjung Iberia yang memiliki keindahan alam dan budaya yang menawan.
Namun, tahukah Anda bahwa Andalusia pernah menjadi bagian dari kekuasaan Islam selama lebih dari tujuh abad?
Artikel ini akan jelaskan sejarah masuknya Islam di Andalusia, yang dimulai dari berdirinya sebuah dinasti yang disebut Dinasti Andalusia.
Dinasti ini merupakan cabang dari Bani Umayyah, yang pernah menguasai dunia Islam dari Damaskus, Suriah.
Bagaimana ceritanya? Mari kita simak bersama.
Berdirinya Dinasti Andalusia dan Masuknya Islam
Pada tahun 711, pasukan Islam yang dipimpin oleh Thariq bin Ziyad berhasil mengalahkan pasukan Kerajaan Visigoth yang dipimpin oleh Raja Roderic dalam Pertempuran Guadalete.
Pertempuran ini membuka jalan bagi penaklukan Semenanjung Iberia oleh Islam.
Dalam waktu kurang dari satu dekade, hampir seluruh Semenanjung Iberia dikuasai oleh Islam.
Wilayah Andalusia berada di bawah kekuasaan Kekhalifahan Bani Umayyah, yang berpusat di Damaskus, Suriah.
Kekhalifahan ini dipimpin oleh Walid bin Abdul Malik (705-714) pada saat penaklukan Andalusia.
Baca Juga: Perbedaan Kemajuan Islam Bani Umayyah di Damaskus dengan di Andalusia
Kekhalifahan ini mengangkat gubernur-gubernur yang bertanggung jawab atas daerah-daerah tertentu di Andalusia.
Namun, pada tahun 750, Kekhalifahan Bani Umayyah runtuh akibat pemberontakan Dinasti Abbasiyah, yang kemudian mendirikan kekhalifahan baru di Bagdad, Irak.
Hanya satu anggota keluarga Umayyah yang berhasil lolos dari pembantaian Abbasiyah, yaitu Abdurrahman ad-Dakhil.
Ia adalah anak dari Muawiyah bin Hisyam dan cucu dari Hisyam bin Abdul-Malik, salah satu khalifah Umayyah yang berkuasa dari tahun 724 hingga 743.
Abdurrahman ad-Dakhil melarikan diri ke Spanyol dan mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah Umayyah di Kordoba pada tahun 756.
Dengan demikian, ia mendirikan dinasti baru yang disebut Dinasti Andalusia.
Inilah yang menjadi titik penting dalam sejarah masuknya Islam di Andalusia.
Dinasti ini merupakan tandingan dari Dinasti Abbasiyah di Bagdad, yang mengklaim sebagai penerus sah dari Kekhalifahan Bani Umayyah.
Dinasti Andalusia memerintah wilayah Andalusia dengan sistem pemerintahan yang terdesentralisasi.
Mereka memberikan kebebasan beragama dan toleransi kepada penduduk non-Muslim, seperti Yahudi dan Kristen.
Mereka juga mendorong perkembangan ilmu pengetahuan, seni, sastra, arsitektur, dan teknologi yang canggih.
Andalusia menjadi pusat peradaban dan kebudayaan Islam di Eropa.
Di sini, berkembang ilmuwan, filsuf, penyair, dan seniman yang berasal dari Andalusia, seperti Ibnu Rusyd, Ibnu Arabi, Ibnu Hazm, Ibnu Zaidun, dan lain-lain.
Andalusia juga menjadi tempat pertemuan dan pertukaran antara budaya Timur dan Barat.
Itulah sejarah masuknya Islam di Andalusia, yang berawal dari berdirinya Dinasti Andalusia. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda.
Baca Juga: Kondisi Sosial Masyarakat Andalusia Sebelum Kedatangan Bangsa Muslim