Antropolog Koentjaraningrat Membagi Kebudayaan Menjadi Tujuh Sistem, Apa Saja?

Moh. Habib Asyhad

Penulis

Peta Indonesia. Koentjaraningrat membagi kebudayaan menjadi tujuh sistem yang saling terkait satu dengan yang lain.

Intisari-Online.com -Di dunia antropologi Indonesia sepertinya belum ada yang namaya setersohor Koentjaraningrat.

Itulah kenapa dia disebut sebagai Bapak Antropologi Indonesia.

Berbicara tentang Koentjaraningrat, tak afdal tanpa membicarakan tujuh sistem atau tujuh unsur yang membentuk sebuah kebudayaan.

Benar,Koentjaraningrat membagi kebudayaan menjadi tujuh sistem.

Yaitu:

- Sistem peralatan hidup

- Mata pencaharian

- Sistem kemasyarakatan

- Bahasa

- Kesenian

- Sistem pengetahuan

- Religi

Ini penjelasan tujuh unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat, dilansir dari buku Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar (2011) oleh Tasmuji dan teman-teman, sebagai berikut:

Sistem peralatan hidup

Manusia terus berusaha mempertahankan hidup.

Oleh karena itu manusia selalu membuat peralatan.

Kebudayaan manusia berdasarkan unsur teknologi dilihat dari benda-benda yang digunakan sebagai peralatan hidup masih sederhana.

Sehingga sistem peralatan hidup merupakan bahasan kebudayaan fisik.

Mata pencaharian

Aktivitas ekonomi masyarakat menjadi fokus kajian penting etnografi.

Sistem mata pencaharian mengkaji bagaimana suatu kelompok masyarakat mencukupi kebutuhan hidupnya.

Sistem kemasyarakatan

Sistem kemasyarakat merupakan hal untuk memahami bagaimana manusia membentuk masyarakat melalui berbagai kelompok sosial.

Tiap-tiap kelompok masyarakat diatur oleh adat istiadat dan aturan-aturan mengena berbagai macam kesatuan di dalam lingkungan di mana dia hidup dan bergaul dari waktu ke waktu.

Bahasa

Unsur kebudayaan menurut Koentjaraningrat selanjutnya adalah bahasa.

Manusia memenuhi kebutuhan sosialnya salah satunya dengan berinteraksi atau berhubungan dengan sesama.

Bahasa menjadi salah satu sarana untuk memperlancar interaksi tersebut.

Kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya diungkapkan secara simbolik dan diwariskan kepada generasi penerusnya.

Hal ini bergantung dengan bahasa dalam penyampaiannya.

Kesenian

Penulisan etnografi awal tentang unsur seni pada kebudayaan manusia lebih mengarah pada teknik-teknik dan proses pembuatan benda seni.

Selain itu, deskripsi etnografi awal tersebut juga meneliti perkembangan seni musik, seni tari, dan seni drama dalam suatu masyarakat.

Sehingga banyak benda atau artefak yang ditemukan seperti patung, ukiran, dan hiasan.

Sistem pengetahuan

Sistem pengetahuan dalam unsur kebudayaan berkaitan dengan peralatan hidup dan teknologi, karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia.

Sistem pengetahuan tidak ada batasnya, karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur kehidupan.

Manusia tidak bisa membuat alat jika tidak mengetahui ciri-ciri bahan mentah yang digunakan.

Atau tidak bisa membuat bertahan hidup jika tidak mengetahui sumber daya alam apa saja yang bisa dikonsumsi atau wilayah yang aman untuk ditinggali.

Setiap kebudayaan memiliki suatu himpunan pengetahuan alam, binatang, tumbuhan, benda, dan manusia disekitarnya.

Religi

Fungsi religi dalam masyarakat adalah adanya pertanyaan mengapa manusia percaya kepada kekuatan gaib atau supranatural yang dianggap lebih tinggi dibandingkan manusia dan mengapa melakukan berbagai cara komunikasi dengan kekuatan supranatural.

Para ilmuwan berasumsi bahwa religi suku terdahulu menjadi kepercayaan dan dianut oleh seluruh umat manusia.

Itulah artinya yang membahas tentang bagaimanaKoentjaraningrat membagi kebudayaan menjadi tujuh sistem atau tujuh unsur.

Artikel Terkait