Find Us On Social Media :

Rupanya Inilah Makna dan Sejarah di Balik Tradisi Kebo-keboan di Banyuwangi

By Afif Khoirul M, Selasa, 28 November 2023 | 16:15 WIB

Ilustrasi - Makna dan sejarah tradisi Kebo-Keboan di Banyuwangi.

Intisari-online.com - Tradisi kebo-keboan adalah salah satu tradisi unik yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.

Tradisi ini dilakukan setiap tahun pada bulan Muharram, yaitu bulan pertama dalam kalender Islam.

Dalam tradisi ini, sekelompok orang akan berdandan seperti kerbau, dengan menggunakan kostum yang terbuat dari daun pisang, jerami, dan kulit kayu.

Mereka akan berlari-lari di sekitar desa, sambil mengeluarkan suara-suara keras dan menakutkan.

Mereka juga akan mengejar dan menyerang orang-orang yang berada di jalanan, terutama anak-anak dan perempuan.

Tradisi kebo-keboan memiliki makna dan sejarah yang mendalam bagi masyarakat Banyuwangi.

Menurut salah satu versi, tradisi ini berasal dari zaman Kerajaan Blambangan, yang merupakan kerajaan Hindu terakhir di Jawa.

Pada saat itu, raja Blambangan, yaitu Prabu Menak Jinggo, ingin menikahi Ratu Kencana Wungu, yang merupakan ratu Majapahit.

Namun, ratu menolak lamarannya, karena dia sudah memiliki suami, yaitu Prabu Brawijaya.

Prabu Menak Jinggo pun marah dan menyerang Majapahit dengan pasukannya yang kuat.

Prabu Brawijaya kewalahan menghadapi serangan itu, dan meminta bantuan dari Sunan Kalijaga, salah satu wali yang menyebarkan Islam di Jawa.

Baca Juga: Mengenal 12 Tradisi Unik di Indonesia yang Berhubungan dengan Kematian, Ritual, dan Kecantikan