Penulis
Intisari-Online.com -Belum lama ini warga internet dihebohkan oleh aksi dua bocah asal Pulau Madura, persisnya Sampang, Jawa Timur.
Bagaimana tidak bikin heboh, dua bocah itu nekat motoran dari Madura ke Jakarta untuk mencari temannya dengan modal Rp100.000.
Selama naik motor, dua bocah itu bahkan tidak mengenakan helem.
Dua bocah itu adalah MZ (11) dan D (10).
Saat ini keduanya sudah diamankan anggota Satlantas Polsek Tengaran Polres Semarang, Jawa Tengah pada Senin (20/11/2023) sekira pukul 07.00 WIB.
Mereka diamankan di Pertigaan Klero dan tidak menggunakan helm.
Tak hanya itu, mereka juga tak mengenakan jaket.
Sementara motor yang dikendarai dua bocah tersebut tak dilengkapi dengan spion dan tanpa pelat nomor.
Sepanjang perjalanan, mereka hanya mengikuti panduan GPS.
Kepada petugas kepolisian, kedua bocah tersebut mengaku dari Pulau Madura dan hendak pergi ke Jakarta untuk menemui temanya.
Kapolsek Tengaran AKP Supeno mengatakan kedua bocah tersebut langsung diamanan di Mapolsek Tengaran.
"Karena melihat tersebut, lalu kedua bocah dan sepeda motornya dibawa ke Mapolsek Tengaran," kata Supeno pada Selasa (21/11/2023).
Mereka mengaku berangkat dari Pangarengan, Sampang, Jawa Timur pada Minggu (20/11/2023) pukul 13.00 WIB.
MZ dan D berencana pergi ke Jakarta hanya dengan membawa uang Rp100.000, tanpa izin ke orangtuanya.
Polisi kemudian memeriksa ponsel milik salah satu bocah dan ditemukan nomor gurunya.
Lalu petugas menghubungi sang guru dan disambungkan ke orangtua kedua bocah tersebut.
Pada Senin malam sekitar pukul 23.00 WIB, orangtua kedua anak tersebut datang ke Semarang untuk menjemput anaknya.
"Kondisi anak sehat, biasa saja. Makan juga terjamin, kedua anak tersebut teman bermain. Bilangnya mau menemui temannya di Jakarta, mereka juga tidak pamit ke orangtua," kata Supeno.
"Orangtua berterima kasih, mereka juga tidak ditilang," paparnya.
Dia juga mengingatkan orangtua untuk mengawasi anaknya termasuk saat mengendarai motor.
"Tentu harus diawasi ketat, kalau belum 17 tahun jangan diberi izin menaiki sepeda motor," tegasnya.
Dua bocah ituhanya membawa uang saku sebesar Rp100 ribu, mengenakan kaos dan celana pendek, ditambah lagi tidak memakai helm.
Anehnya, mereka bisa berkendara motor lintas provinsi tanpa halangan, bahkan lolos hingga sampai ke Semarang, Jawa Tengah.
Untungnya mereka berhasil diamankan di Semarang.
Meskipun begitu, jarak sekitar 300 km Madura-Semarang bukanlah jarak yang pendek, terlebih untuk bocah 10 tahun.
Bawa Uang Saku Rp 100 Ribu
Diketahui dua bocah SD asal Sampang itu hanya membawa uang Rp 100 ribu hasil dari meminjam ke tetangga.
Kemudian pakaian yang dibawa hanya baju yang melekat di tubuh mereka, berupa kaos oblong, celana pendek, serta sandal jepit.
Uang yang mereka bawa digunakan untuk membeli bensin dan makan ketika lapar di perjalanan.
Dengan uang seadanya, kedua bocah ini berusaha menghemat dan hanya membeli mie instan ketika lapar.
Bocah berinisial D, satu dari kedua anak itu, mengatakan uang sakunya hanya tersisa Rp 10 ribu saja saat mereka diamankan oleh polisi.
"Uang yang Rp 100 ribu itu juga kami buat untuk beli bensin dan saat kami diamankan Polisi pada (20/11/2023), sisa uang tinggal Rp 10 ribu," ucap D dengan polosnya.
Diamankan Polisi di Semarang
Perjalanan motor kedua anak ini 'mulus' tidak bertemu polisi hingga mereka sampai di Semarang.
Setiba di Semarang, polisi setempat akhirnya melihat mereka berkendara berboncengan tanpa menggunakan helm.
Petugas lantas segera mengamankan kedua anak tersebut.
Keduanya dicegat oleh anggota kepolisian di wilayah Kecamatan Tengaran, Semarang, Jawa Tengah, (Jateng), sekaligus diamankan di Kantor Polsek setempat.
Pihak Keluarga Baru Tahu Setelah Ditelepon Polisi
Pihak keluarga yang berada di Madura baru menyadari tingkah anak-anak mereka setelah mendapat telepon dari kepolisian Tengaran.
Atas kondisi tersebut, pihak keluarga bergegas menjemput dan ternyata tujuan ke dua bocah pergi ke Jakarta.
Mereka beralasan hanya ingin bertemu dengan teman sebayanya yang sebelumnya sering komunikasi melalui telepon.
Salah satu bocah berinisial D mengatakan bahwa, dirinya bersama temannya (MZ) berboncengan berangkat ke Jakarta pada Minggu (19/11/2023) sekitar 13.00 WIB.
Perjalanannya ke luar kota baru pertama kali mereka lakukan, tidak mengetahui rute.
Sehingga berinisiatif menggunakan Google Map (GPS).
"Kita menyetir bergantian, tanpa menggunakan helm dan selama perjalanan tidak bertemu Polisi," ujarnya, Selasa (21/11/2023).
Saat malam hari mereka menginap di sebuah Gardu, lokasinya di pinggir jalan raya Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Keluarga Sempat Mengira Penipuan
Sementara, pihak keluarga bocah (MZ), Jauhari menyampaikan, pertama kali informasi itu didengar dari istrinya yang ditelfon oleh petugas kepolisian.
Saat itu dirinya tidak langsung percaya karena khawatir penipuan, sehingga meminta foto dan video keberadaan keponakannya tersebut.
"Setelah dikirim foto dan video, saya langsung bergegas menjemput ponakan saya ke Jawa Tengah dengan ditemani keluarga," katanya.
Ia merasa tidak habis pikir, ponakannya memiliki inisiatif ke Jakarta.
Sebab saat berangkat dirinya bertemu dengan ponakannya di Pasar dan saat ditanya, ponakannya hanya ingin beli-beli.
"Saat itu saya percaya, tanpa menaruh rasa curiga karena mereka hanya mengenakan kaos dan celana pendek," tuturnya.
Tidak Langsung Dipulangkan
Setelah dijemput keluarga, kedua anak tersebut bersama orangtuanya tidak lantas dipulangkan ke rumah.
Mereka dibawa terlebih dahulu ke Mapolsek Pangarengan, Sampang, Madura.
Kapolsek Pangarengan Ipda Iwan Suhadi membenarkan atas peristiwa tersebut.
Ke dua bocah tersebut berada di Mapolsek Pangarengan untuk dilakukan mediasi bersama orangtua mereka.
Kapolsek berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi di masa mendatang.
Secara khusus ia berpesan agar orangtua lebih berhati-hati lagi mengawasi anak-anak mereka.
Meski tidak terjadi apapun, namun apa yang dilakukan kedua anak ini adalah sesuatu yang bisa membahayakan.
"Kami panggil semua pihak keluarga dari ke dua anak ini, semoga ke depan tidak ada lagi peristiwa yang sama. Saya harapkan para orangtua menjaga betul-betul anaknya," pungkasnya.