Penulis
Intisari-online.com - Gempa bumi berkekuatan 6,6 magnitudo mengguncang Manado, Sulawesi Utara, pada Rabu (22/11/2023) pukul 08.15 WIB.
Gempa ini dirasakan hingga beberapa daerah di Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku Utara.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut pada jarak 90 km barat laut Manado dengan kedalaman 300 km.
Gempa ini merupakan jenis gempa bumi menengah akibat deformasi batuan dalam lempeng Cotabato yang tersubduksi ke bawah Mindanao.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan sesar naik (thrust fault).
Gempa ini tidak berpotensi tsunami, namun dapat menimbulkan kerusakan ringan di beberapa bangunan.
Dampak gempa ini berdasarkan laporan masyarakat terasa guncangan di wilayah Manado dengan parameter V MMI atau getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk.
Banyak orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Getaran juga terasa di Bitung, Tomohon, Minahasa Utara, Bolaang Mongondow, Gorontalo, Palu, Poso, Toli-Toli, Luwuk, Ternate, Tidore, dan Kepulauan Sula dengan III-IV MMI atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Atau pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.
Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Gempa bumi yang terjadi di Manado ini merupakan salah satu dari serangkaian gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
Pada bulan Oktober 2023, gempa bumi berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang Pulau Sumatra dan menyebabkan kerusakan parah di beberapa kota, termasuk Padang, Pariaman, dan Solok.
Gempa ini juga menimbulkan tsunami setinggi 3 meter yang menghantam pantai barat Sumatra dan menewaskan lebih dari 500 orang.
Pada bulan September 2023, gempa bumi berkekuatan 6,8 magnitudo mengguncang Pulau Jawa dan menyebabkan kerusakan di beberapa bangunan bersejarah, termasuk Candi Prambanan dan Candi Borobudur.
Gempa ini juga menimbulkan longsor dan tanah bergerak di beberapa daerah, termasuk di Gunung Merapi yang mengeluarkan abu vulkanik.
Pada bulan Agustus 2023, gempa bumi berkekuatan 6,9 magnitudo mengguncang Pulau Bali dan menyebabkan kerusakan di beberapa tempat wisata, termasuk Pura Besakih dan Pura Tanah Lot.
Gempa ini juga menimbulkan kepanikan di kalangan wisatawan asing yang berada di pulau tersebut.
Menurut BMKG, Indonesia merupakan negara yang rawan gempa bumi karena terletak di pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
Selain itu, Indonesia juga memiliki lebih dari 300 gunung berapi aktif yang dapat menyebabkan gempa bumi vulkanik.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkuatan 5,9 SR Goyang Papua, Terungkap Lempengan yang Kerap Jadi Penyebanya
BMKG menghimbau masyarakat agar selalu waspada dan siap menghadapi gempa bumi dan bencana lainnya. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
Memperkuat bangunan rumah agar tahan gempa
Menyiapkan perlengkapan darurat, seperti obat-obatan, air bersih, makanan, dan senter
Mengetahui jalur evakuasi dan tempat penampungan terdekat
Mengikuti arahan dan informasi dari pihak berwenang, seperti BMKG, BPBD, dan SARTidak menyebarkan atau percaya dengan isu hoax yang dapat menimbulkan kepanikan