Find Us On Social Media :

Tembaga, Perak, dan Nikel, Sumber Daya Alam Papua yang Tak Kalah Menggiurkan dari Emas

By Afif Khoirul M, Rabu, 22 November 2023 | 10:10 WIB

Ilustrasi - Tambang mineral di Indonesia.

Selain itu, tambang perak juga memberikan manfaat bagi masyarakat lokal melalui program-program tanggung jawab sosial yang sama dengan tambang tembaga.

Baca Juga: Mengenal 3 Wilayah Penghasil Nikel di Indonesia Sulawesi, Maluku, dan Papua, Ini Sejarah, Lokasi, dan Dampaknya

Nikel

Nikel adalah logam berwarna putih keperakan yang memiliki sifat tahan karat dan korosi.

Nikel banyak digunakan dalam industri baja, logam mulia, baterai, dan koin.

Nikel juga memiliki sifat magnetik dan dapat membentuk paduan dengan logam lain, seperti besi, kromium, dan tembaga.

Papua memiliki cadangan nikel sebesar 2.130,9 juta ton, yang merupakan pangsa terbesar kedua setelah Sulawesi dari total cadangan nikel Indonesia.

Tambang nikel terbesar di Papua adalah tambang Gag Island, yang terletak di Raja Ampat.

Tambang ini dioperasikan oleh PT Gag Nikel, perusahaan pertambangan yang dimiliki oleh BHP Billiton, perusahaan pertambangan multinasional asal Australia.

Tambang ini memiliki cadangan nikel sebesar 150 juta ton, yang merupakan salah satu cadangan nikel terbesar di dunia.

Tambang nikel di Papua memberikan kontribusi potensial terhadap perekonomian provinsi, baik melalui nilai ekspor, pajak, royalti, maupun dividen.

Namun, tambang nikel juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, karena melibatkan penggundulan hutan, pembuangan limbah, dan pencemaran air.

Tambang nikel di Pulau Gag dikritik oleh berbagai pihak, karena mengancam keanekaragaman hayati dan keindahan alam Raja Ampat, yang merupakan salah satu surga terumbu karang di dunia.

Oleh karena itu, perlu ada pengelolaan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab terhadap tambang nikel di Papua.

Papua adalah provinsi yang kaya akan sumber daya alam, terutama di sektor pertambangan.

Selain emas, Papua juga memiliki potensi besar dalam hal produksi tembaga, perak, dan nikel, yang merupakan mineral yang memiliki nilai ekonomi dan manfaat industri yang tinggi.

Namun, kegiatan pertambangan di Papua juga harus memperhatikan dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat lokal, agar tidak merusak kelestarian alam dan kesejahteraan sosial Papua.