Penulis
Korban pembunuhan Subang, Amalia Mustika Ratu, pernah mengalami kejadian tragis saat masih SMA. Menurut tetangga, kejadian itu hampir merenggut nyawa Amel.
Intisari-Online.com -Drama kasus pembunuhan Subang terus bergulir hingga sekarang.
Sudah dua tahun lebih kejadian itu terjadi, tapi hingga sekarang belum benar-benar jelas siapa pelaku pembunuhan tersebut.
Pembunuhan Subang menewaskan ibu dan anak, Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Sempat buntu, belakangan kasus pembunuhan Subang mulai menemukan titik terang.
Berbagai fakta baru terungkap, termasuk masa lalu Amalia Mustika Ratu.
Cucu, pemilik warung yang yang letaknya di sebelah TKP pembunuhan Subang, bercerita tentang sebuah peristiwa tragis yang pernah menimpa Amalia.
Peristiwa itu, kata Cucu, bahkan hampir merenggut nyawa Amel.
Ketika SMA, Amel pernah nyaris meregang nyawa gara-gara kecelakaan.
Dia terjatuh dari motor yang membuat jari kaki kelingkingnya patah.
Atas kejadian tersebut, Tuti pun panik dan langsung membawa putri tercintanya itu berobat.
"Dulu pernah kejadian Neng Amel jatuh dari motor waktu SMA, kelingkingnya patah," katanya.
"Terus nginep di bengkel patah tulang pak haji di Mayang Cisalak."
Demi kesembuhan Amel, Tuti sampai mati-matian berkorban.
Yakni Tuti berbulan-bulan menunggu putrinya berobat patah tulang.
"Sampai ditungguin, pak haji bilang ke mamahnya (Tuti) 'bu, sayang anak cewek sampai ditungguin'. Enggak sekolah berapa bulan sampai enggak ada bekasnya," imbuh Cucu.
Pengorbanan Tuti untuk Amel tak berhenti sampai di situ.
Tuti bahkan rela merogoh kocek dalam-dalam agar sang putri bisa nyaman berkuliah.
Khusus untuk Amel, Tuti sampai membayar uang kosan mewah Rp15 juta pertahun.
Hal itu dilakukan Tuti agar Amel tak pernah berjalan jauh dari kosannya ke gedung perkuliahan.
"Amel kuliah, bu Tuti bilang gini 'teh Amel mah di Bandung kuliahnya, kosannya depan kuliahan (gedung kampus) enggak jauh karena kan takut kakinya (sakit lagi)'," ucap Cucu.
Tak cuma itu, Tuti bahkan sampai memerhatikan fasilitas bagus untuk Amel.
Tuti tak ingin anak gadis satu-satunya itu kembali merasakan kesakitan.
"Katanya (Bu Tuti) fasilitasnya (di kosan) air hangat, kasihan bekas patah tulang. Neng Amel mah enggak boleh kena air dingin, takut sakit lagi kakinya," pungkas Cucu.
Demi Amel, Tuti pun rela menginap di kosannya Amel.
Hal itu dilakukan Tuti agar bisa menjaga Amel saat perkuliahan.
"Karena kesayangan, ditungguinnya berbulan-bulan (Amel kuliah) sama mamanya, nginep di sana (kosan). Amel orangnya paling disayang," kata Cucu.
Polisi Masih Cari Golok Perenggut Nyawa Korban
Sementara itu, Polda Jabar hingga kini masih mencari keberadaan golok maut perenggut nyawa korban kasus pembunuhan Ibu dan anak di Subang.
Padahal, polisi telah mengantongi ratusan barang bukti.
Diantara kurang lebih 200 barang bukti Kasus Subang tersebut, beberapa barang sudah cukup untuk menggambarkan rangkaian peristiwa pembunuhan itu.
Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar melakukan pemilihan atau cek ulang barang bukti yang telah diamankan dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang.
Saat ini, Polisi telah mengantongi sekitar 200 barang bukti.
Dari jumlah tersebut, akan diinventarisasi, sebelum dilimpahkan ke kejaksaan.
"Kita merapikan semua barang bukti yang sudah diamankan penyidik. Ada sekitar 200 lebih barang bukti yang kita cek kembali.
Pertama mobil, keterkaitannya erat di TKP kan dan juga hasil uji DNA. Jadi, yang betul-betul terkait dengan TKP dan korban itu kita pilah," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan, Sabtu (11/11/2023), melansir dari Tribun Jabar.
Surawan mengklaim, alat bukti yang ada telah dapat menggambarkan rangkaian peristiwa pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021.
"Iya, sudah (menggambarkan rangkaian peristiwa), sudah cukup," katanya.
Menurutnya, tak menutup kemungkinan masih ada barang bukti lain yang menjadi petunjuk dalam kasus ini, salah satunya golok yang diduga digunakan pelaku untuk mengeksekusi korban.
"Ada (barang bukti yang masih dicari). Jadi, alat yang digunakan (untuk membunuh) sementara masih kita cari," ucapnya.