Find Us On Social Media :

Menghirup Udara Segar di Jabodetabek

By Agus Surono, Jumat, 15 April 2011 | 15:04 WIB

Menghirup Udara Segar di Jabodetabek

Timur Jakarta

Tak hanya di sisi barat dan selatan Jakarta saja kita bisa bersepeda offroad. Di timur Jakarta pun ada Jalur Jatiasih (JJ) dan Trek Nawit yang asyik buat main sepeda di alam terbuka. Jalur Jatiasih sudah lama dikenal orang dan sempat menjadi ajang lomba, meski menyisakan duka. Sesuai namanya trek ini berada di Jatiasih, Bekasi. Base camp JJ juga berada di sebuah warung. Seperti biasa kita bisa mengisi perut dulu sebelum turun ke lintasan atau langsung dan nanti isi perutnya setelah selesai ngetrek sebab titik awal dan akhir bisa bersatu di base camp ini.

Lintasan Jalur Jatiasih seluruhnya tanah. Tanah merah, tepatnya. Musuh di sini adalah lintasan yang basah. Soalnya tanah akan melekat di ban dan lama-lama membuat ban bertambah tebal. Istilahnya jadi donat. Saya pernah merasakan betapa tersiksanya melintas di tanah seperti ini. Sebentar-sebentar harus berhenti dan mencari ranting untuk membuang tanah yang menempel di ban. Tanah ini juga berisiko merusak komponen sepeda seperti sistem penggerak gigi. Makanya, kalau mau menjajal di JJ harus "berdoa" semoga malam atau dini hari tidak hujan di lokasi. Musuh lainnya adalah alang-alang yang kadang setinggi mata orang dewasa di kiri-kanan lintasan. Akan lebih baik jika menggunakan sarung tangan yang menutup semua jari tangan untuk menghindari tergesek oleh alang-alang. Selebihnya lintasan JJ amat menantang.

Di beberapa tempat kita bisa melihat gundukan tanah merah yang tergerus air di beberapa sisi menampilkan pemandangan yang menarik. Panjang trek JJ sekitar 2,5 km dengan didominasi single track. Ini jalur tunggal yang tidak memungkinkan kita untuk menyalip rekan atau pesepeda di depan. Ada satu jembatan bambu yang melintasi sebuah sungai. Yang antitanjakan cukup mujur di trek ini sini sebab bisa dikatakan hanya ada satu tanjakan yang butuh tenaga lebih buat "mendakinya".

Jika JJ merupakan jalur teknikal, trek Nawit bisa dikatakan jalur fun bike di alam. Nawit adalah nama sebuah tempat di pedalaman Kecamatan Serang, Kabupaten Bekasi. Trek Nawit memiliki banyak jalur. Jadi butuh pemandu yang mengerti wilayah ini. Waktu saya menjajal ke sana, komunitas Rogerbagen menjadi tuan rumah. Saking banyaknya jalur dan begitu dinamisnya lokasi lintasan, tak jarang pemandu pun terkaget-kaget sebab ada bangunan baru berdiri memotong lintasan.

Terus terang saya jatuh cinta pada gowesan pertama dengan trek Nawit. Ada banyak hal yang bisa didapat di sini. Keluar masuk kampung di antara kerimbunan bermacam-macam pohon. Ada pohon rambutan, kecapi, salak, dan bambu. Saat ke sana saya beruntung melintas kebun kecapi yang sedang dipanen. Berhenti karena penasaran dengan kecapi, saya dan rombongan malah diberi satu tas plastik kecapi. Lumayan buat bekal di perjalanan.

Di trek Nawit kita akan melewati Situ Cibereum yang amat mempesona di pagi hari. Beberapa pemancing mulai menggelar joran. Sementara sinar mentari belum galak menerpa Bumi. Di salah satu sisi Situ Cibereum terdapat kerimbunan dan beberapa lapak pedagang minuman. Kami pun sejenak berhenti dan ... seperti kebiasaan: membuat foto keluarga! Latar belakangnya tentu Situ Cibeureum.

Waktu itu saya juga beruntung sebab kebun salak sedang berbuah. Sayangnya masih kecil dan belum siap panen. Melewati beberapa rumah penduduk menjadi hiburan tersendiri. Terlebih anak-anak ramah menyapa kami. Sempat berhenti di tepi sawah menunggu rombongan yang tercecer membuat saya teringat dengan masa kecil. Main layangan di pematang sawah.

Begitulah, bermain sepeda di alam terbuka memberi banyak kita manfaat. Tak hanya buat raga, tapi juga jiwa.