Deskripsi Salah Satu Kerajaan Islam yang Berkembang di Indonesia Bagian Barat: Samudera Pasai

Ade S

Penulis

Monumen Samudera Pasai di Desa Beuringen Pirak, Kecamatan Samudera, Kabupaten Aceh Utara. Artikel ini menjelaskan tentang Samudera Pasai, salah satu kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia bagian barat.

Intisari-Online.com -Tahukah Anda bahwa ada kerajaan Islam yang berdiri di Indonesia bagian barat sebelum Kerajaan Aceh Darussalam?

Kerajaan itu adalah Samudera Pasai, yang terletak di pesisir utara Sumatera.

Artikel ini akan mendeskripsikan salah satu kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia bagian barat ini.

Anda akan mengetahui asal-usul, perkembangan, dan kejatuhan kerajaan ini.

Anda juga akan mengetahui hubungan kerajaan ini dengan kerajaan-kerajaan lain di nusantara maupun di luar nusantara.

Jadi, mari kita mulai dengan mengenal sejarah berdirinya Kerajaan Samudera Pasai.

Sejarah

Kerajaan Islam pertama di nusantara adalah Samudera Pasai, yang berlokasi di bagian Barat Indonesia, yaitu pesisir utara Sumatera, tepatnya di Kota Lhokseumawe, Aceh.

Melansir Kompas.com, kerajaan ini berdiri sejak abad ke-13 dan bertahan hingga abad ke-16.

Pendiri Samudera Pasai adalah Nazimuddin al-Kamil, seorang laksamana dari Mesir.

Baca Juga: Deskripsi tentang Berdirinya Kerajaan Islam Pertama di Sumatera

Ia kemudian menunjuk Marah Silu sebagai pemimpin pertama kerajaan tersebut dengan gelar Sultan Malik Al-Saleh.

Namun, Marah Silu yang lebih dikenal sebagai raja pertama dan pendiri Samudera Pasai.

Samudera Pasai mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Mahmud Malik Az Zahir, yang memerintah dari tahun 1326-1345.

Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan yang strategis karena berdekatan dengan Selat Malaka, jalur perdagangan internasional yang ramai dikunjungi pedagang dari Jazirah Arab, India, dan China pada abad ke-13.

Bukti keberadaan Samudera Pasai dapat dilihat dari catatan Marcopolo dan Ibnu Battutah.

Marcopolo, seorang saudagar dari Venesia, Italia, menyebutkan bahwa ia telah melihat kerajaan Islam yang berkembang di Samudera Pasai dengan ibukota Pasai pada tahun 1292.

Ibnu Battutah, seorang penjelajah dari Maroko, menegaskan bahwa Samudera Pasai sudah berdiri sebelum dinasti Usmani di Turki, yaitu sekitar tahun 1297.

Selain itu, sejarah Samudera Pasai juga tercatat dalam Hikayat Raja Pasai.

Samudera Pasai merupakan hasil penggabungan dari dua kerajaan, yaitu Samudera dan Pasai.

Penggabungan ini dilakukan oleh Marah Silu, raja pertama Samudera Pasai.

Setelah ia meninggal, tahta kerajaan diwariskan kepada putranya yang bernama Sultan Muhammad dengan gelar Malik Al Tahir (1297-1326).

Baca Juga: Selain Demak, Di Bawah Ini Yang Termasuk Kerajaan Islam Di Jawa Adalah

Masa kejayaan

Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di nusantara yang mengalami kemajuan perekonomian yang signifikan.

Hal ini disebabkan oleh posisinya yang strategis di Selat Malaka, yang menjadi bandar transit bagi para pedagang dari berbagai penjuru dunia.

Pada masa pemerintahan Mahmud Malik Az Zahir, Samudera Pasai mencapai puncak kejayaannya.

Ia adalah raja ketiga Samudera Pasai yang berkuasa dari tahun 1326-1345.

Ia mewarisi tahta dari ayahnya, Sultan Muhammad Malik Az Zahir atau Sultan Malik al Tahir I, yang merupakan raja kedua setelah Marah Silu atau Sultan Malik Al Saleh.

Di bawah kepemimpinan Mahmud Malik Az Zahir, Samudera Pasai terus menjalin hubungan dengan kerajaan-kerajaan Islam di India maupun Arab.

Kerajaan ini juga memiliki aktivitas perdagangan yang maju, ramai, dan menggunakan koin emas sebagai alat pembayaran.

Koin emas yang dikenal sebagai dirham ini pertama kali diperkenalkan oleh Sultan Muhammad Malik Az Zahir, dan kemudian digunakan secara resmi di kerajaan.

Samudera Pasai menjadi pusat perniagaan penting di kawasan nusantara.

Kerajaan ini memiliki banyak bandar yang dikunjungi oleh para saudagar dari berbagai negeri, seperti Cina, India, Siam, Arab, dan Persia.

Samudera Pasai juga dikenal sebagai penghasil rempah-rempah terkemuka di dunia dengan lada sebagai komoditas andalannya.

Selain itu, kerajaan ini juga menjadi produsen sutra, kapur barus, dan emas.

Selain sebagai pusat perdagangan, Samudera Pasai juga merupakan pusat perkembangan agama Islam.

Kerajaan ini dijuluki Serambi Mekkah karena menerapkan aturan-aturan hukum Islam sehingga memiliki kesamaan dengan masyarakat Arab.

Menurut Ibnu Batutah, Sultan Samudera Pasai adalah sosok yang menjunjung tinggi agama dan berhasil mengislamkan penduduk di daerah-daerah sekitarnya.

Masa kejayaan Samudera Pasai juga dipengaruhi oleh lemahnya pengaruh Kerajaan Sriwijaya.

Kemunduran

Namun, seiring perkembangan zaman, Samudera Pasai mengalami kemunduran.

Beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai adalah:

* Menjadi sasaran Kerajaan Majapahit yang berambisi menyatukan nusantara.

* Munculnya pusat politik dan perdagangan baru di Malaka yang letaknya lebih strategis.

* Lahirnya Kerajaan Aceh Darussalam, yang kemudian mengambil alih penyebaran agama Islam.

Demikianlah artikel ini mendeskripsikan tentang Samudera Pasai, salah satu kerajaan Islam yang berkembang di Indonesia bagian barat. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang sejarah nusantara.

Baca Juga: Ini Catatan Yang Menyebut Kerajaan Samudera Pasai Adalah Kerajaan Islam Pertama Di Indonesia

Artikel Terkait