Find Us On Social Media :

Kotak Keajaiban Benua Maritim, Karya Ilmuwan Besar yang Terlupakan

By Ade S, Jumat, 3 November 2023 | 08:58 WIB

Buku Kotak Keajaiban Benua Maritim: Ambon Abad XVII terbitan Komunitas Bambu diluncurkan di Goethe-Institut Jakarta, Kamis (2/11/2023). Temukan kisah Rumphius, ilmuwan abad ke-17 yang mengabadikan kekayaan alam Ambon dalam buku Kotak Keajaiban Benua Maritim

Intisari-Online.com - Dalam historiografi nasional, sejarah ilmu pengetahuan sering terabaikan.

Isu sains hanya menjadi nomor dua setelah kepentingan politik dan ekonomi, padahal fenomena terkini menunjukkan bahwa sains menjadi akar dari banyak peristiwa.

Lembaga sains independen kurang mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah.

Akibatnya, tercipta hubungan patronasi antara elit dan pekerja sains, yang membuat sains semakin jauh dari masyarakat.

George Everhardus Rumphius adalah salah satu contoh dari ketidakterkenalan sejarah sains di Indonesia.

Ia datang ke Nusantara pada abad ke-17 dan menghabiskan separuh hidupnya untuk mendokumentasikan kekayaan alam Ambon dan sekitarnya.

Ia meneliti berbagai hal, mulai dari tumbuhan dan jamu-jamuan, kerang-kerangan, hingga batu-batuan.

Namun, hasil karyanya dianggap sebagai ancaman bagi hegemoni pemerintah, sehingga sempat dilarang terbit.

Baru tiga tahun setelah Rumphius meninggal, karyanya yang berjudul Ambonese Curiosity Cabinet terbit (1705).

Kemudian, bertahun-tahun kemudian, Ambonese Herbal terbit (1741).

Sayangnya, buku-buku itu jarang dicetak ulang. Bahkan, nama Rumphius sering dihapus dari catatan kaki sejarawan setelahnya.

Empat abad kemudian, tepatnya pada tahun 2023, Penerbit Komunitas Bambu berhasil menerbitkan Kotak Keajaiban Benua Maritim: Ambon Abad XVII.