Find Us On Social Media :

Bak Benteng Terakhir di Dunia, Inilah Leuser Ecosystem, Hutan Tropis Terakhir di Dunia yang Ada di Indonesia

By Afif Khoirul M, Kamis, 2 November 2023 | 19:00 WIB

Ilustrasi - Hutan tropis yang ada di Indonesia.

Intisari-online.com - Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman hayati.

Salah satu kawasan yang menjadi saksi dan penjaga kekayaan alam Indonesia adalah Leuser Ecosystem.

Leuser Ecosystem adalah sebuah kawasan hutan yang terletak di provinsi Aceh dan Sumatera Utara di pulau Sumatera.

Kawasan ini mencakup lebih dari 2,6 juta hektar hutan hujan tropis, rawa gambut, hutan pegunungan dan pantai, dan padang rumput alpin.

Leuser Ecosystem merupakan tempat terakhir di bumi di mana gajah Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera, dan orangutan Sumatera hidup bersama dalam satu wilayah.

Kawasan ini juga merupakan rumah bagi lebih dari 200 spesies mamalia dan 500 spesies burung, banyak di antaranya tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.

Leuser Ecosystem tidak hanya penting bagi kehidupan satwa liar, tetapi juga bagi kehidupan manusia.

Kawasan ini menyerupai sepasang paru-paru hijau raksasa yang membersihkan udara dan mengatur pasokan air bagi jutaan orang yang tinggal di hilir.

Kawasan ini juga merupakan bagian dari warisan budaya Aceh.

Saat ini, lebih dari seribu komunitas hidup di dalam batas kawasan ini, banyak di antaranya adalah petani kecil dan subsisten.

Kawasan ini juga menyediakan jasa ekosistem senilai setidaknya 350 juta dolar AS per tahun, termasuk penyimpanan karbon, pencegahan erosi tanah dan banjir.

Baca Juga: Terkenal Hutannya yang Subur, Inilah Hutan Terindah dan Terkenal di Indonesia dan Keanekaragaman Satwanya

Namun, Leuser Ecosystem menghadapi berbagai ancaman yang dapat merusak keindahan dan keberadaannya.

Salah satu ancaman terbesar adalah pembalakan liar dan perambahan lahan untuk perkebunan kelapa sawit.

Kegiatan ini telah menghilangkan sebagian besar hutan hujan tropis di Sumatera dan menyebabkan hilangnya habitat satwa liar.

Selain itu, konflik antara manusia dan satwa liar juga sering terjadi akibat persaingan sumber daya.

Banyak satwa liar yang terluka atau mati akibat jerat, perburuan, atau pembalasan dendam oleh masyarakat.

Untuk itu, diperlukan upaya pelestarian yang kuat dan berkelanjutan untuk melindungi Leuser Ecosystem dari ancaman-ancaman tersebut.

Berbagai pihak telah berkontribusi dalam upaya ini, termasuk pemerintah, LSM, masyarakat lokal, dan donor internasional.

Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain adalah penegakan hukum, pengawasan hutan, penanganan konflik manusia-satwa liar, pengembangan ekowisata, pemberdayaan masyarakat, dan advokasi kebijakan.

Leuser Ecosystem adalah salah satu warisan alam terbesar yang dimiliki Indonesia dan dunia.

Kawasan ini merupakan benteng terakhir bagi kehidupan banyak spesies yang terancam punah.

Kawasan ini juga merupakan sumber kehidupan bagi jutaan orang yang bergantung pada jasa ekosistemnya.

Baca Juga: Sejarah Panjang Sengketa Lahan di Pulau Rempang, Dari Hutan Negara hingga Proyek Strategis Nasional

Oleh karena itu, kita semua harus berperan aktif dalam menjaga dan melestarikan Leuser Ecosystem sebagai hutan tropis terakhir di dunia.