Find Us On Social Media :

Akhir Perjuangan Tuanku Imam Bonjol, Dari Penangkapan Hingga Pengasingan di Cianjur

By Afif Khoirul M, Rabu, 25 Oktober 2023 | 18:00 WIB

Sosok Tuanku Imam Bonjol pejuang kemerdekaan yang ditangkap Belanda.

Intisari-online.com - Tuanku Imam Bonjol adalah salah seorang pahlawan nasional Indonesia yang berperan penting dalam Perang Padri, sebuah perlawanan rakyat Minangkabau terhadap penjajahan Belanda pada abad ke-19.

Ia dikenal sebagai ulama, pemimpin, dan pejuang yang gigih dan berani menghadapi musuh.

Namun, bagaimana kisah akhir perjuangannya? Bagaimana ia ditangkap dan diasingkan oleh Belanda? 

Kisahnya bermula dari Perang Padri berlangsung selama 35 tahun, dari tahun 1803 hingga 1838.

Perang ini melibatkan tiga pihak, yaitu kaum Padri yang dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol dan Harimau Nan Salapan, kaum Adat yang dipimpin oleh Datuk Bandaro dan Datuk Rajo Taba, dan tentara Belanda yang dipimpin oleh Jenderal De Kock.

Kaum Padri adalah kelompok yang ingin menerapkan syariat Islam secara murni dan menentang adat istiadat Minangkabau yang dianggap bertentangan dengan Islam.

Kaum Adat adalah kelompok yang ingin mempertahankan adat istiadat Minangkabau dan bekerja sama dengan Belanda untuk mengalahkan kaum Padri.

Tentara Belanda adalah kelompok yang ingin menguasai wilayah Minangkabau dan memanfaatkan sumber daya alamnya.

Perang Padri berlangsung sengit dan melelahkan bagi semua pihak. Banyak korban jiwa dan harta benda yang berjatuhan.

Namun, kaum Padri tidak pernah menyerah dan terus berjuang dengan semangat jihad.

Mereka berhasil menguasai beberapa benteng pertahanan Belanda, seperti Fort de Kock, Fort Agam, Fort Bukittinggi, dan Fort Payakumbuh.

Baca Juga: 15 Contoh Peristiwa Sejarah yang Pernah Terjadi di Indonesia