Penulis
Intisari-Online.com -Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang mendunia.
Kain yang memiliki motif indah dan beragam ini menarik perhatian banyak orang, baik dari dalam maupun luar negeri.
Namun, tahukah Anda bagaimana sejarah batik di Indonesia?
Apakah benar batik terkait dengan Kerajaan Majapahit yang pernah berjaya di Nusantara?
Artikel ini akan mengulas secara lengkap dan menarik tentang kisah batik di Indonesia, mulai dari asal mula nama, perkembangan motif, hingga kaitannya dengan Kerajaan Majapahit.
Anda akan terpesona dengan kekayaan dan keunikan batik yang merupakan salah satu identitas bangsa Indonesia.
Asal mula nama batik
Dilansir dari kompas.com, nama batik berasal dari Bahasa Jawa, yaitu amba yang artinya tulis, dan nitik yang artinya titik.
Maknanya adalah menulis dengan lilin.
Hal ini sesuai dengan cara pembuatan batik, yaitu di atas sehelai kain menggunakan canting yang ujungnya kecil, sehingga terlihat seperti "orang sedang menulis titik-titik."
Baca Juga: Sejarah Singkat Hari Batik Nasional, Berawal dari Aksi Soeharto di PBB
Bahan yang digunakan dalam proses membatik adalah lilin atau disebut juga malam.
Setelah motif batik digambar menggunakan lilin, kain akan dicelup dengan warna melalui proses pencelupan.
Kemudian, lilin akan dilepas dengan cara direbus menggunakan air panas.
Akhirnya, proses-proses tersebut akan menghasilkan sehelai kain batik dengan motif yang memiliki karakteristik tersendiri.
Sejarah
Sejarah batik di Indonesia berkaitan dengan perkembangan Kerajaan Majapahit, Solo, dan Yogyakarta.
Pada awalnya, batik merupakan suatu tradisi yang diwariskan secara turun temurun. Hal tersebut yang kemudian menyebabkan suatu motif batik dapat menunjukkan status atau kedudukan seseorang.
Bahwan, hingga sekarang, beberapa motif batik tradisional hanya dapat dipakai oleh keluarga kerajaan seperti keluarga Keraton Yogyakarta dan Surakarta.
Selain itu, pada masa lalu, perempuan-perempuan suku Jawa memanfaatkan keahlian mereka dengan cara membatik sebagai sumber penghasilan.
Kesenian batik di Indonesia kemudian semakin maju sampai kerajaan-kerajaan berikutnya.
Secara umum batik meluas di Indonesia dan secara khusus di Pulau Jawa setelah akhir abad ke-18 atau awal abad ke-19.
Baca Juga: Perkenalkan Motif Fosil, Sosok Ini Berhasil Bikin Ngawi Dikenal Dunia
Sedangkan itu, teknik batik diketahui lebih dari 1.000 tahun yang kemungkinan berasal dari Mesir Kuno atau Sumeria.
Setelah itu, teknik batik mengalami perluasan di beberapa negara di Afrika Barat, seperti Nigeria, Kamerun, dan Mali, serta di Asia, seperti India, Sri Lanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia, dan Indonesia.
Hingga awal abad ke-20, batik yang dihasilkan merupakan batik tulis.
Batik cap baru mulai dikenal setelah Perang Dunia I berakhir atau sekitar tahun 1920.
Lahirnya batik jenis cap menunjukkan dimulainya masa industrialisasi dan globalisasi.
Perkembangan
Seiring berjalannya waktu, batik yang dulunya hanya digunakan dalam lingkungan kerajaan mulai meluas hingga ke luar kerajaan seiring dengan kebutuhan dan berkembangnya zaman.
Penggunaan batik berkembang dari kebutuhan pribadi menjadi kebutuhan industri.
Secara bentuk sederhana, industri batik diperkirakan mulai berkembang pada abad ke-10, ketika Jawa mulai mengimpor banyak kain mori (kain dasar untuk membatik).
Dikarenakan kainnya yang nyaman, batik sering digunakan untuk bekerja, acara keluarga, dan berbagai acara resmi.
Tidak hanya itu, batik juga mudah ditemukan dalam berbagai jenis tingkatan pakaian, mulai dari proses produksi pakaian yang sudah jadi, dalam bentuk lembaran kain, hingga produk modern karya para perancang busana.
Kian lama batik juga kian berkembang pesat, sampai-sampai diakui secara internasional.
Pada 2 Oktober 2009, UNESCO menobatkan batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendari.
Sejak saat itu, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional.
Demikianlah ulasan tentang bagaimana sejarah batik di Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang batik.
Baca Juga: Jangan Keliru, Cara Pakai Batik untuk Pria dan Wanita Itu Berbeda