Find Us On Social Media :

Bukti Sejarah Teori Nusantara, Benarkah Mampu Tepis Kelemahannya?

By Ade S, Jumat, 20 Oktober 2023 | 08:03 WIB

Gambaran kehidupan manusia purba Homo Erectus di Museum Sangiran. Apakah Anda tahu tentang teori Nusantara? Artikel ini akan membahas bukti sejarah teori Nusantara dan kelemahannya. Simak selengkapnya!

Intisari-Online.com - Teori Nusantara mengklaim bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari wilayah Indonesia sendiri, tanpa adanya migrasi dari luar.

Namun, apakah teori ini benar-benar kuat dan mampu menepis kelemahan-kelemahannya?

Mari kita telusuri lebih dalam tentang bukti sejarah teori Nusantara dan tantangan yang dihadapinya.

Apa itu teori Nusantara?

Teori Nusantara menyatakan bahwa leluhur bangsa Indonesia berasal dari Indonesia itu sendiri, bukan dari luar.

Sesuai dengan teori Nusantara, bangsa Indonesia sebelumnya tidak mengalami proses migrasi dari wilayah lain.

Teori ini juga didasarkan oleh para pakar lainnya, seperti Gorys Keraf, J. Crawford, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Muhammad Yamin.

Landasan utama teori Nusantara didasarkan pada bangsa Melayu yang merupakan bangsa dengan peradaban yang cukup tinggi.

Pendapat ini didasarkan pada hipotesis bahwa bangsa Melayu telah melalui proses evolusi budaya di daerah sebelumnya.

Jadi simpulannya, bangsa Melayu asli di Nusantara yang kemudian berkembang dan tumbuh dengan sendirinya tanpa ada pergeseran ke daerah tersebut.

Baca Juga: Sejarah Terbentuknya UUD 1945, Lengkap dengan Latar Belakangnya

Bukti sejarah teori Nusantara

Seperti disebutkan di atas, salah satu hal yang melandasi teori nusantara adalah hipotesis bahwa bangsa Melayu telah melalui proses evolusi budaya

Selain itu, teori Nusantara juga diperkuat dengan penemuan kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja.

Kemudian, penemuan Homo Soloensis dan Homo Wajakensis di Pulau Jawa, yang menjadi tanda bahwa keturunan bangsa Melayu kemungkinan berasal dari Jawa.

Kelemahan teori Nusantara

Walaupun teori Nusantara telah diperkuat dengan beberapa bukti, tetapi teori ini masih memiliki beberapa kelemahan.

Para pakar yang mendukung teori selain teori Nusantara juga menemukan beberapa peninggalan yang memperkuat bukti bahwa bangsa Indonesia berasal dari luar.

Contohnya seperti adanya kemiripan peninggalan alat pada zaman kuno dan migrasi massal manusia kuno ke Indonesia.

3 teori asal mula keragaman masyarakat Indonesia lainnya

Selain teori nusantara, ada 3 teori lain tentang teori asal mula keragaman masyarakat Indonesia, yaitu teori Yunan, teori Out of Taiwan, dan teori Out of Afrika.

Bagaimana perbedaan dari masing-masing teori tersebut? Mari kita simak uraiannya.

Baca Juga: Apa Manfaat Persatuan dan Kesatuan dalam Peristiwa Sumpah Pemuda?

* Teori Yunan

Menurut Teori Yunan, leluhur bangsa Indonesia berasal dari Yunan, China Selatan. Hal ini didasarkan pada penemuan kapak tua di Nusantara yang memiliki kemiripan dengan kapak di Asia Tengah.

Bahasa Melayu yang tumbuh di Nusantara juga identik dengan bahasa Champa Kamboja.

* Teori Out of Taiwan

Teori Out of Taiwan adalah teori yang menjelaskan jika manusia yang ada di Indonesia tercipta berasal dari Taiwan bukan China.

Dikutip Historia, teori Out of Taiwan lebih banyak disokong karena didukung oleh bukti arkeologis.

Diketahui jika Taiwan menyimpan bukti budaya Austronesia yang lama. Sebelum tiba dan tinggal di sana, orang Austronesia pertama diyakini dari wilayah China Selatan.

Di China Selatan tepatnya di Hemudu ditemukan bekas-bekas tembikar, alat pertanian kayu dan tulang, bukti untuk perajinan dan pembuatan kapal.

Kemudian ada dayung, kumparan pemintal benang untuk menenun, anyaman, tali dan sejumlah besar padi yang dipanen.

Temuan-temuan tersebut menunjukkan adanya perubahan gaya hidup berburu yang diduga berasal dari masa Paleolitik Asia Timur ke kehidupan menetap sambil bertani dan ternak.

Kemudian mereka bergerak menuju Kepulauan Filipina, satu kelompok bergerak ke barat daya melalui Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Kelompok lain ke arah Selatan menuju Sulawesi.

* Teori Out of Afrika

Dirujuk situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), teori Out of Afrika menganggap bahwa Homo erectus tertentu di Afrika adalah leluhur manusia modern.

Kemudian model tersebut berevolusi di suatu daerah di Afrika selanjutnya para keturunannya bergerak cepat ke seluruh penjuru dunia.

Di Afrika lah jalur Homo Sapies dilahirkan dan sejak saat itu mereka keluar Afrika dalam berbagai gelombang migrasi.

Di mana mendiami sudut-sudut dunia yang belum terjangkau sebelumnya. Bentuk-bentuk Homo Sapies awal di luar Afrika hanya dianggap sebagai spesies terpisah yang kemudian punah.

Teori Nusantara memberikan pandangan alternatif tentang asal-usul bangsa Indonesia yang berbeda dari teori-teori lain yang menganggap bahwa bangsa Indonesia berasal dari luar.

Namun, teori ini juga memiliki kelemahan-kelemahan yang perlu dikritisi dan dibandingkan dengan bukti-bukti lain.

Dengan demikian, kita dapat memiliki pemahaman yang lebih komprehensif dan objektif tentang bukti sejarah teori Nusantara dan keragaman bangsa Indonesia.

Baca Juga: Penjelasan Singkat Sejarah Korupsi di Masa Kerajaan dan di Masa Penjajahan