Bagi ibu hamil, kerokan sangat tidak disarankan karena bisa menyebabkan kontraksi dini.
Hal ini terjadi karena zat Cytokines yang dilepaskan akibat peradangan setelah kerokan bisa memicu zat Prostaglandin.
Zat Prostaglandin inilah yang bisa menyebabkan rahim berkontraksi sebelum waktunya.
Oleh karena itu, ibu hamil harus menghindari pengobatan tradisional ini.
2. Meningkatkan risiko stroke
Kerokan membuat kulit kita bergesekan dengan uang logam atau benda lainnya. Akibatnya, pembuluh darah di bawah kulit bisa terbuka.
Jika dilakukan terus menerus, pembuluh darah yang semula kecil bisa menjadi besar.
Dan jika hal ini terjadi, pembuluh darah bisa saja pecah.
Hal inilah yang bisa meningkatkan risiko stroke.
3. Menginfeksi kulit
Kerokan membuat pembuluh darah di dekat kulit pecah, sehingga meninggalkan bekas merah atau ungu.
Saat kulit kita berwarna seperti itu, kita harus merawatnya dengan baik.
Jika tidak, kulit kita bisa terasa sakit. Bahkan, kulit kita bisa bengkak-bengkak, berdarah, dan terinfeksi, lho!
Untuk itu, sebaiknya kompres bagian yang dikerok dengan es batu agar memarnya cepat hilang.
Jangan lupa juga untuk membersihkan barang yang kita gunakan untuk kerokan agar steril.
4. Tidak cocok untuk semua orang
Orang yang memiliki kulit tipis, mudah berdarah, memiliki infeksi kulit, atau mengonsumsi obat pengencer darah sebaiknya tidak melakukan kerokan.