Find Us On Social Media :

Kegiatan Menilai Keaslian Dan Keabsahan Suatu Sumber Sejarah Dinamakan...

By Moh. Habib Asyhad, Rabu, 11 Oktober 2023 | 13:36 WIB

Seorang sejarawan harus bisa memastikan keaslian dan keabsahan sebuah sumber sejarah. Fase penilaian ini dikenal sebagai verifikasi atau kritik sumber.

Seorang sejarawan harus bisa memastikan keaslian dan keabsahan sebuah sumber sejarah. Fase penilaian ini dikenal sebagai verifikasi atau kritik sumber.

Intisari-Online.com - Dalam menyusun sebuah penelitian sejarah, seorang sejarawan membutuhkan sumber sejarah.

Sumber-sumber sejarah ini penting digunakan untuk menemukan sebuah fakta sejarah.

Meski begitu, seorang sejarawan tidak boleh sembarangan menggunkaan sumber-sumber tersebut.

Lalu bagaimana caranya kita bisa menentukan bahwa ini sumber layak pakai dan itu sumber yang tidak layak pakai?

Dalam metode penelitian sejarah, ada tahap yang disebut dengan verifikasi atau kritik sumber.

Verifikasi ini digunakan sejarawan untuk menguji keabsahan serta keaslian suatu dokumen atau sumber sejarah.

Dalam penelitian sejarah, tahapan ini sangat penting dilakukan, demi meminimalkan kesalahpahaman.

Sebab penelitian sejarah membutuhkan sumber yang valid.

Menurut Sumargono dalam buku Metodologi Penelitian Sejarah (2021), kritik sumber sejarah adalah upaya mendapatkan kredibilitas sumber.

Verifikasi atau kritik sumber sejarah merupakan salah satu tahapan dalam penelitian sejarah, di mana peneliti menguji dan melakukan verifikasi terhadap sumber atau data sejarah.

Ada dua jenis kritik sumber sejarah, yakni kritik internal serta eksternal.

Kritik internal

Proses pengujian terhadap kredibilitas sumber sejarah disebut kritik internal.

Dikutip dari buku Pengantar Metode Penelitian (2016) oleh Maryam B. Gainau, kritik internal merupakan penilaian keakuratan pada peristiwa sejarah.

Kritik ini ditujukan untuk melihat serta menyelidiki isi dari bahan dan dokumen sejarah.

Misalnya melihat apakah pernyataan yang dibuat bersifat historis atau tidak, serta apakah isinya sesuai dengan sejarah atau tidak.

Pada dasarnya, kritik internal mencakup isi, bahasa yang digunakan, tata bahasa, situasi penulisan dokumen, gaya penulisan, ide, dan lain-lain.

Kritik eksternal

Jenis kritik sumber sejarah ini berkaitan dengan keaslian bahan yang digunakan dalam sumber sejarah, seperti prasasti, dokumen, atau naskah.

Dilansir dari buku Metode Penelitian Sistem 3x Baca (2019) karangan Tarjo, kritik eksternal dilakukan dengan kritis untuk memeriksa keaslian data sejarah.

Kritik eksternal meliputi keadaan "luar" dari sumbernya, seperti bahan pembuatan dokumen, proses identifikasi tulisan tangan, dan lain sebagainya.