Penulis
Intisari-online.com - Desawarnana, atau yang lebih dikenal dengan nama Negarakertagama, adalah sebuah kakawin yang ditulis oleh Mpu Prapanca pada tahun 1365 Masehi.
Kakawin ini mengisahkan tentang sejarah dan kejayaan Kerajaan Majapahit di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Perdana Menteri Gajah Mada.
Kakawin ini juga berisi tentang berbagai daerah yang menjadi bawahan atau sekutu Majapahit.
Termasuk di antaranya adalah Bali, Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusa Tenggara, dan sebagian Semenanjung Malaya.
Namun, selain sebagai sumber sejarah, kakawin ini juga menyimpan beberapa misteri yang belum terpecahkan hingga kini.
Salah satunya adalah tentang ramalan Mpu Prapanca mengenai masa depan Nusantara.
Dalam kakawin ini, Mpu Prapanca menulis bahwa Majapahit akan berlangsung selama 1000 tahun, dan setelah itu akan muncul seorang raja baru yang akan mempersatukan kembali seluruh wilayah Nusantara.
Ramalan ini menimbulkan banyak spekulasi dan tafsiran dari para sejarawan, budayawan, dan politisi.
Salah satu tafsiran yang cukup populer adalah bahwa ramalan Mpu Prapanca memiliki hubungan dengan Pemilu 2024.
Menurut tafsiran ini, tahun 2024 adalah tahun ke-1000 sejak berdirinya Majapahit pada tahun 1293.
Oleh karena itu, pada tahun tersebut akan muncul seorang calon presiden yang memiliki darah Majapahit atau keturunan Raja Hayam Wuruk.
Baca Juga: Ganjar-Prabowo, Dua Tokoh yang Disebut dalam Ramalan Sangkakala Mpu Prapanca
Calon presiden ini dianggap sebagai raja baru yang akan memimpin Indonesia ke arah kemajuan dan kesejahteraan.
Tafsiran ini tentu saja tidak dapat dibuktikan secara ilmiah atau rasional.
Namun, banyak orang yang percaya atau setidaknya tertarik dengan ramalan Mpu Prapanca ini.
Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai calon presiden yang sesuai dengan ramalan ini antara lain adalah Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, Puan Maharani, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
Mereka dianggap memiliki latar belakang atau visi yang cocok dengan ramalan Mpu Prapanca.
Apakah ramalan Mpu Prapanca benar-benar akan terwujud pada Pemilu 2024?
Ataukah ini hanya merupakan sebuah mitos atau legenda yang tidak memiliki dasar yang kuat?
Hanya waktu yang dapat menjawab pertanyaan ini.
Yang pasti, kita sebagai warga negara Indonesia harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta menggunakan hak pilih kita dengan bijak dan bertanggung jawab.
Karena siapapun yang menjadi presiden Indonesia pada 2024, ia tetap harus melayani dan mengabdi kepada rakyat Indonesia.