Rahasia Ramalan Jayabaya,Bagaimana Menafsirkan Tanda-Tanda Presiden Masa Depan

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Calon Presiden 2024.
Ilustrasi - Calon Presiden 2024.

Intisari-online.com - Ramalan Jayabaya adalah sebuah kumpulan nubuat yang konon ditulis oleh Prabu Jayabaya, raja Kerajaan Kediri pada abad ke-12.

Ramalan ini banyak dikenal di kalangan masyarakat Jawa dan dianggap sebagai pedoman untuk memahami masa depan Nusantara.

Salah satu ramalan Jayabaya yang paling terkenal adalah tentang kemunculan Ratu Adil, seorang pemimpin yang akan membawa keadilan dan kemakmuran bagi rakyat.

Namun, siapakah sebenarnya Ratu Adil itu?

Apakah ia sudah muncul atau masih menanti saatnya?

Apakah ia memiliki ciri-ciri tertentu yang bisa dikenali?

Bagaimana cara menafsirkan tanda-tanda yang diberikan oleh ramalan Jayabaya?

Berikut ini adalah beberapa rahasia ramalan Jayabaya yang bisa membantu kita untuk mengetahui siapa presiden masa depan Indonesia:

- Ramalan Jayabaya menggunakan kode-kode tertentu yang harus dipahami secara simbolis.

Misalnya, dalam Kitab Musarar, salah satu sumber ramalan Jayabaya, disebutkan bahwa Ratu Adil adalah keturunan dari Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit yang masuk Islam.

Selain itu, dalam Sabdo Palon, sebuah kitab yang mengisahkan tentang perjumpaan antara Prabu Brawijaya V dengan Sunan Kalijaga dan dua penasihatnya, Sabdo Palon dan Nayagenggong, disebutkan bahwa Ratu Adil adalah keturunan dari Sabdo Palon.

Baca Juga: Zaman Edan vs Zaman Emas, Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Ramalan Ronggowarsito untuk Pemilu 2024?

Sabdo Palon sendiri adalah seorang tokoh mistis yang diyakini sebagai reinkarnasi dari Batara Wisnu, dewa pemelihara alam semesta.

Kode-kode ini tidak harus diartikan secara harfiah, tetapi lebih kepada makna atau esensi dari tokoh-tokoh tersebut.

Misalnya, keturunan Prabu Brawijaya V bisa berarti orang yang memiliki darah bangsawan atau keturunan raja-raja Nusantara.

Keturunan Sabdo Palon bisa berarti orang yang memiliki kearifan atau kebijaksanaan spiritual.

Dengan demikian, Ratu Adil adalah orang yang memiliki kedua sifat tersebut.

- Ramalan Jayabaya juga menggunakan metode perhitungan tertentu yang harus diketahui untuk menentukan siapa presiden masa depan.

Salah satu metode yang populer adalah Noto Nogoro atau Nata Niagara, yaitu sebuah rumus yang terdiri dari lima kata: No, To, No, Go, dan Ro.

Rumus ini digunakan untuk menentukan nama atau inisial dari setiap presiden Indonesia.

Menurut rumus ini, presiden pertama Indonesia adalah Sukarno (No), presiden kedua adalah Suharto (To), presiden ketiga adalah BJ Habibie (No), presiden keempat adalah Abdurrahman Wahid (Go), dan presiden kelima adalah Megawati Soekarnoputri (Ro).

Rumus ini juga berlaku untuk presiden keenam hingga kesembilan, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono (No), Joko Widodo (To), Ma'ruf Amin (No), dan Sandiaga Uno (Go).

Jika menganut perhitungan ini, maka presiden kesepuluh Indonesia harus memiliki nama atau inisial Ro.

Baca Juga: Apakah Ramalan Jayabaya Notonegoro Benar-Benar Buktikan Pilpres 2024? Ini Fakta-Fakta Sejarah yang Mendukungnya

Beberapa nama yang mungkin sesuai dengan kriteria ini adalah Ridwan Kamil, Rizal Ramli, Risma Harini, atau Rocky Gerung.

- Ramalan Jayabaya juga memberikan ciri-ciri fisik atau karakteristik lain dari presiden masa depan. Misalnya, dalam Kitab Musarar disebutkan bahwa Ratu Adil memiliki nama atau gelar yang berhubungan dengan api atau cahaya.

Dalam Sabdo Palon disebutkan bahwa Ratu Adil memiliki sifat arjuna, yaitu menjauhi permusuhan tetapi berani menghadapi musuh.

Dalam Kitab Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara disebutkan bahwa Ratu Adil memiliki wajah bulat, mata sipit, hidung mancung, dan rambut ikal.

Ciri-ciri ini bisa digunakan untuk menyaring atau membandingkan nama-nama calon presiden yang ada.

Misalnya, nama atau gelar yang berhubungan dengan api atau cahaya bisa berarti Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Anies Baswedan (Anies), atau Gatot Nurmantyo (Gatot),

Sifat arjuna bisa berarti Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, atau Tri Rismaharini.

Wajah bulat, mata sipit, hidung mancung, dan rambut ikal bisa berarti Jusuf Kalla, Ridwan Kamil, atau Puan Maharani.

Baca Juga: Mengungkap Peluang Anies Baswedan Dalam Pilpres 2024, Apakah Sosok yang Disebutkan Dalam Ramalan Ronggowarsito?

Dengan demikian, kita bisa mendapatkan gambaran tentang siapa presiden masa depan Indonesia dengan menggunakan ramalan Jayabaya sebagai acuan.

Tentu saja, ramalan ini tidak bisa dijadikan sebagai kepastian atau kebenaran mutlak, tetapi lebih sebagai bahan renungan atau spekulasi yang menarik.

Ramalan Jayabaya juga bisa berubah atau berbeda tergantung pada sumber, interpretasi, atau konteksnya.

Oleh karena itu, kita harus tetap kritis dan rasional dalam menyikapi ramalan ini.

Artikel Terkait