Penulis
Intisari-online.com - Gempa bumi magnitudo 4,0 mengguncang wilayah Banten pada Kamis, 21 September 2023.
Gempa bumi ini terjadi akibat aktivitas sesar aktif yang berada di sekitar Selat Sunda.
Gempa bumi ini tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan, namun tetap menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar.
Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penyebab, lokasi, dan dampak gempa bumi di Banten.
Penyebab Gempa Bumi
Gempa bumi di Banten disebabkan oleh aktivitas sesar aktif yang berada di sekitar Selat Sunda.
Sesar ini merupakan bagian dari zona subduksi antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Zona subduksi adalah tempat di mana satu lempeng tektonik menyelam ke bawah lempeng lainnya.
Proses ini menyebabkan gesekan dan tekanan yang dapat memicu gempa bumi.
Gempa bumi di Banten termasuk dalam kategori gempa bumi dangkal, yaitu gempa bumi yang memiliki kedalaman kurang dari 70 km.
Gempa bumi dangkal biasanya lebih terasa dan berpotensi lebih merusak daripada gempa bumi dalam, yang memiliki kedalaman lebih dari 300 km.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,2 Guncang Blitar, BMKG: Akibat Subduksi Lempeng Indo-Australia
Lokasi Gempa Bumi
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), episentrum gempa bumi berada di koordinat 6.29 LS dan 105.99 BT, atau sekitar 81 km barat daya Kabupaten Lebak, Banten.
Episentrum adalah titik di permukaan bumi yang berada tepat di atas hiposentrum, yaitu titik asal gempa bumi di dalam bumi.
Hiposentrum gempa bumi berada pada kedalaman 10 km.
Gempa bumi ini dirasakan oleh masyarakat di beberapa wilayah di Banten, seperti Pandeglang, Serang, Lebak, dan Tangerang.
Gempa bumi ini memiliki intensitas III MMI (Modified Mercalli Intensity) di Pandeglang dan II-III MMI di Serang.
Intensitas adalah ukuran dari efek gempa bumi terhadap manusia, bangunan, dan lingkungan. Skala MMI memiliki rentang dari I (tidak terasa) hingga XII (kerusakan total).
Dampak Gempa Bumi
Gempa bumi di Banten tidak menimbulkan kerusakan yang signifikan pada bangunan maupun infrastruktur.
Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka akibat gempa bumi ini.
Namun, gempa bumi ini tetap menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat sekitar, terutama yang tinggal di daerah pesisir.
Mereka khawatir gempa bumi ini dapat menyebabkan tsunami.
BMKG menginformasikan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca Juga: Astaga Tambrauw Papua Diguncang Gempa Akibat Aktivitas Sesar Sorong, BMKG Ungkap Hal Ini
Hal ini karena magnitudo gempa bumi ini masih rendah dan lokasi episentrumnya jauh dari pantai.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap kemungkinan gempa susulan yang dapat terjadi setelah gempa utama.