Intisari-online.com - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Tambrauw, Papua Barat pada Minggu (17/9/2023) pukul 07.00 WIT.
Gempa ini terjadi akibat aktivitas sesar Sorong, yang merupakan sesar aktif yang memanjang dari Sulawesi hingga Papua.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Lokasi dan Mekanisme Gempa
Berdasarkan data BMKG, episenter gempa berada di koordinat 0,73 LS dan 132,13 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 64 km arah barat laut dari ibu kota Kabupaten Tambrauw. Kedalaman gempa adalah 10 km.
Gempa ini dirasakan di wilayah Manokwari, Sorong, dan Raja Ampat dengan skala intensitas II-III MMI.
Mekanisme gempa ini adalah sesar naik (thrust fault), yang terjadi ketika lempeng bumi saling menekan dan menyebabkan salah satu lempeng naik ke atas lempeng lainnya.
Hal ini mengakibatkan deformasi permukaan bumi dan getaran yang dirasakan sebagai gempa.
Penyebab Gempa: Sesar Sorong
Sesar Sorong adalah sesar aktif yang memanjang sepanjang 1.500 km dari Sulawesi hingga Papua.
Sesar ini merupakan batas antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, yang saling bergerak dengan kecepatan relatif sekitar 7 cm per tahun.
Baca Juga: Guncangan Gempa M 4,4 Terasa di Jember, Ini Penjelasan BMKG tentang Lokasi dan Kedalaman Pusat Gempa
Sesar Sorong merupakan penyebab utama terjadinya gempa dangkal di wilayah timur Indonesia.
Sesar Sorong terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu sesar Sorong Utara dan sesar Sorong Selatan.
Sesar Sorong Utara berada di sebelah utara Pulau Papua dan melintasi wilayah Raja Ampat, Sorong, Manokwari, Nabire, hingga Jayapura.
Sesar Sorong Selatan berada di sebelah selatan Pulau Papua dan melintasi wilayah Fakfak, Kaimana, Mimika, hingga Merauke.
Gempa Tambrauw merupakan salah satu contoh gempa yang terjadi akibat aktivitas sesar Sorong Utara.
Gempa lain yang terkait dengan sesar ini antara lain adalah gempa Manokwari pada tahun 2009 (M 7,6), gempa Raja Ampat pada tahun 2010 (M 7,2), dan gempa Biak pada tahun 1996 (M 8,2).
Tidak Berpotensi Tsunami
Meskipun gempa Tambrauw terjadi di dekat pantai, namun BMKG menyatakan bahwa gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Hal ini karena magnitudo gempa tidak cukup besar untuk mengangkat dasar laut secara signifikan dan memicu gelombang besar.
Selain itu, kedalaman gempa juga relatif dangkal, sehingga tidak mempengaruhi lapisan air di atasnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi gempa susulan yang bisa terjadi kapan saja.