Kerajaan Samudera Pasai berkembang pesat sebagai pusat perdagangan dan penyebaran Islam di kawasan Asia Tenggara.
Kerajaan ini menghasilkan berbagai komoditas seperti sutra, kapur barus, dan emas.
Kerajaan ini juga memiliki mata uang sendiri yang terbuat dari emas dan perak, yang disebut dinar dan dirham.
Mata uang ini memiliki nilai tinggi dan diterima di berbagai negara.
Kerajaan Samudera Pasai juga menjadi tempat belajar dan beribadah bagi para ulama, sastrawan, dan musafir dari berbagai daerah.
Di sini terdapat banyak masjid, madrasah, dan pondok pesantren yang mengajarkan ilmu-ilmu agama dan dunia.
Salah satu ulama terkenal yang pernah belajar di Samudera Pasai adalah Hamzah Fansuri, seorang sufi dan penyair yang dikenal sebagai bapak sastra Melayu.
Hubungan Kerajaan Samudera Pasai dengan Dunia Luar
Kerajaan Samudera Pasai memiliki hubungan diplomatik dan perdagangan dengan berbagai negara di dunia.
Kerajaan ini menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan Islam lainnya, seperti Mesir, Turki, Persia, India, dan Cina.
Kerajaan ini juga mengirimkan utusan dan duta besar ke beberapa negara tersebut untuk menjaga hubungan persahabatan dan kerjasama.
Baca Juga: Berkuasa Pada Abad ke-8 Inilah Sosok Raja Penguasa Kerajaan Mataram Kuno