Apa Faktor yang Menyebabkan Tergerusnya Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa

Afif Khoirul M

Penulis

Pancasila adalah ide dasar bangsa Indonesia. Artikel ini membahas tentang Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia.

Intisari-online.com - Dalam pelajaran PKN kelas VIII halaman 16 memuat soal berjudul "Apakah faktor-faktor yang menyebabkan tergerusnya Pancasila sebagai kepribadian bangsa di kalangan para remaja? Bagaimana cara dan pendekatan untuk mengurangi dan mengatasinya?"

Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban dari soal di atas.

Jawaban:

Faktor-faktor yang menyebabkan tergerusnya Pancasila sebagai kepribadian bangsa di kalangan para remaja antara lain:

- Kurangnya pendidikan Pancasila di lingkungan sekolah maupun di rumah, sehingga remaja tidak memahami dan menghayati nilai-nilai Pancasila dengan baik.

- Kurangnya pembinaan moral di lingkungan keluarga dan masyarakat, sehingga remaja tidak memiliki sikap dan perilaku yang sesuai dengan Pancasila.

- Terjadinya penyimpangan nilai Pancasila oleh sebagian pihak, baik secara sengaja maupun tidak sengaja, yang dapat menimbulkan kerancuan dan kebingungan bagi remaja.

- Pengaruh globalisasi yang membawa budaya asing yang tidak selalu sesuai dengan Pancasila, seperti budaya konsumtif, hedonistik, individualistik, dan materialistik.

Cara dan pendekatan untuk mengurangi dan mengatasi tergerusnya Pancasila di kalangan remaja antara lain:

- Meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan Pancasila di lingkungan sekolah maupun di rumah, dengan menggunakan metode yang menarik, interaktif, dan kontekstual.

- Meningkatkan peran keluarga dan masyarakat dalam memberikan contoh dan bimbingan moral yang berlandaskan Pancasila kepada remaja.

Baca Juga: Mengapa Sistem Pemerintahan Parlementer Tidak Cocok Bagi Indonesia ?

- Menegakkan hukum dan norma sosial terhadap pihak-pihak yang melakukan penyimpangan nilai Pancasila, serta memberikan edukasi dan koreksi kepada remaja yang terpengaruh oleh penyimpangan tersebut.

- Membangun kesadaran dan kebanggaan remaja terhadap budaya bangsa sendiri yang berakar pada Pancasila, serta memberikan pemahaman kritis dan selektif terhadap budaya asing yang masuk ke Indonesia.

Artikel Terkait