Apa Saja Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Ketimpangan Sosial Ekonomi?

Afif Khoirul M
Afif Khoirul M

Editor

Ilustrasi - Ketimpangan sosial ekonomi.
Ilustrasi - Ketimpangan sosial ekonomi.

Intisari-online.com - Dalam soal PKN kelas VIII halaman 8 memuat soal dengan judul "Apakah faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan tersebut?

Bagaimana cara dan strategi mengurangi dan mengatasinya?"

Nah, kali ini Intisari Online akan membantu memberikan jawaban dari soal di atas.

Jawaban:

Berikut adalah jawaban soal PKN kelas VIII halaman 8:

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya ketimpangan sosial ekonomi antara lain adalah:

- Kondisi demografi, yaitu jumlah, komposisi, dan persebaran penduduk yang tidak merata antara daerah perkotaan dan pedesaan, serta antara pulau-pulau di Indonesia.

- Kondisi pendidikan, yaitu tingkat pendidikan yang rendah dan tidak merata di berbagai daerah, serta kurangnya akses dan kualitas pendidikan bagi masyarakat miskin dan terpencil.

- Kondisi kesehatan, yaitu rendahnya kesehatan dan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan ibu hamil, serta kurangnya fasilitas dan pelayanan kesehatan yang memadai di daerah-daerah tertentu.

- Kemiskinan, yaitu rendahnya pendapatan dan daya beli masyarakat, serta kurangnya kesempatan kerja dan usaha bagi masyarakat miskin dan marginal.

- Kurangnya lapangan kerja, yaitu tidak seimbangnya antara jumlah pencari kerja dan jumlah lowongan kerja yang tersedia, serta rendahnya keterampilan dan produktivitas tenaga kerja.

- Perbedaan status sosial, yaitu adanya perbedaan hak, kewajiban, kesempatan, dan perlakuan antara kelompok-kelompok sosial tertentu di masyarakat, seperti berdasarkan jenis kelamin, agama, etnis, golongan, dll.

Baca Juga: Berikan Contoh Sikap Tanggung Jawab dalam Keluarga di Rumah, Sebagai Anak Tertua!

Cara dan strategi mengurangi dan mengatasi ketimpangan sosial ekonomi antara lain adalah:

- Pemerataan pembangunan, yaitu melakukan pembangunan yang merata di seluruh wilayah Indonesia, baik dari segi infrastruktur, industri, pertanian, pariwisata, dll.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah tertinggal dan terpencil.

- Mewujudkan layanan kesehatan terbaik, yaitu menyediakan fasilitas dan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membedakan status sosial.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, serta menurunkan angka kematian ibu dan anak.

- Peningkatan mutu pendidikan, yaitu meningkatkan akses dan kualitas pendidikan bagi seluruh masyarakat Indonesia, tanpa membedakan status sosial.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia, serta menurunkan angka buta huruf dan putus sekolah.

- Pembangunan industri di desa, yaitu mengembangkan industri kecil dan menengah di daerah pedesaan yang sesuai dengan potensi sumber daya alam setempat.

Tujuannya adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan usaha bagi masyarakat desa, serta meningkatkan pendapatan dan daya beli mereka.

- Fasilitas pengolahan sampah memadai, yaitu menyediakan fasilitas pengolahan sampah yang memadai di seluruh wilayah Indonesia.

Tujuannya adalah untuk menjaga kebersihan lingkungan hidup dari pencemaran sampah yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Dalam Sebuah Kegiatan Bagaimana Cara Panitian Supaya Tidak Mendominasi, dan Melibatkan Remaja Setempat

- Penyaluran bantuan sosial, yaitu menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat yang membutuhkan secara tepat sasaran.

Tujuannya adalah untuk membantu meringankan beban hidup masyarakat miskin dan marginal.

Contoh bantuan sosial adalah Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dll.

Semoga jawaban ini bermanfaat untuk kamu.

Artikel Terkait