Find Us On Social Media :

Apa yang Menjadi Ciri Khas Kerajaan Majapahit Hingga Jadi Istimewa?

By Ade S, Jumat, 8 September 2023 | 20:03 WIB

Ukiran sejarah Indonesia yang mengelilingi Monumen Nasional, Jakarta. Di sudut timur laut yang menggambarkan kemaharajaan kuno Indonesia, di bagian kanan adalah Gajah Mada, Mahapatih Kerajaan Majapahit. Simak artikel ini untuk mengetahui apa yang menjadi ciri khas Kerajaan Majapahit yang membuatnya menjadi kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara.

Intisari-Online.com - Anda mungkin pernah mendengar nama Kerajaan Majapahit, salah satu kerajaan yang pernah berjaya di Nusantara.

Namun, apakah Anda tahu apa yang menjadi ciri khas Kerajaan Majapahit hingga jadi istimewa?

Artikel ini akan mengulas beberapa hal yang membuat Majapahit berbeda dari kerajaan-kerajaan lainnya.

Mulai dari sejarah berdirinya, wilayah kekuasaannya, tokoh-tokohnya, hingga peninggalannya.

Anda akan terpesona dengan kehebatan dan kekayaan Majapahit yang mencerminkan kebudayaan dan peradaban Nusantara pada masa Hindu-Buddha.

1) Berdiri sejak tahun 1293 hingga 1478

Dilansir dari kompas.com, pendiri Kerajaan Majapahit adalah Raden Wijaya, menantu dari Raja Kertanegara, raja terakhir Kerajaan Singasari.

Raden Wijaya membangun kerajaannya di sebuah hutan bernama Hutan Tarik, yang banyak ditumbuhi pohon maja berbuah pahit.

Dari sinilah asal nama Majapahit.

Lokasi kerajaan ini sekarang diperkirakan ada di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur.

Baca Juga: Mengapa Kerajaan Majapahit Dianggap Sebagai Puncak Kejayaan Maritim di Nusantara?

Setelah Raden Wijaya wafat, tahta kerajaan dilanjutkan oleh keturunan-keturunannya.

Majapahit mengalami kemunduran pada abad ke-15 dan akhirnya runtuh pada tahun 1478 setelah diserang oleh Kerajaan Demak.

Meskipun demikian, nama Majapahit masih tercatat dalam sejarah China hingga beberapa dekade kemudian.

Namun, para sejarawan meyakini bahwa Majapahit saat itu sudah berada di bawah pengaruh Kerajaan Demak.

2) Hayam Wuruk adalah pembawa kejayaan

Masa kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi pada zaman Prabu Hayam Wuruk, yang memerintah antara tahun 1350 hingga 1389.

Prabu Hayam Wuruk dibantu oleh Patih Gajah Mada dalam memperluas dan menyatukan wilayah kekuasaannya.

Kitab Negarakertagama mencatat bahwa Majapahit memiliki pengaruh atas daerah-daerah yang sekarang menjadi wilayah Indonesia.

Selain itu, Prabu Hayam Wuruk juga memperhatikan kesejahteraan rakyatnya dengan mengembangkan bidang ekonomi (pertanian dan perdagangan) serta kebudayaan.

Di bidang perdagangan, Majapahit menjalin hubungan dengan Campa (Thailand), Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, Vietnam, dan China.

Untuk mengamankan jalur lautnya, Majapahit memiliki armada angkatan laut yang dipimpin oleh Mpu Nala.

Baca Juga: Mengungkap Ramalan Jawa Sabdapalon Benarkah Ganjar Pranowo Adalah Sosok Dalam Ramalan Itu ?

3) Memiliki Mahapatih Gajah Mada dan Sumpah Palapa

Salah satu tokoh yang paling berjasa dalam membesarkan nama Majapahit adalah Patih Gajah Mada.

Ia adalah penasihat sekaligus panglima perang Prabu Hayam Wuruk, raja yang membawa Majapahit ke puncak kejayaannya.

Gajah Mada memiliki cita-cita untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah kekuasaan Majapahit, yang dikenal sebagai Sumpah Palapa.

Dengan bantuan Gajah Mada, Hayam Wuruk berhasil menaklukkan dan mengintegrasikan daerah-daerah di Nusantara, bahkan sampai Jazirah Malaka.

Kitab Negarakertagama menyebutkan bahwa daerah-daerah tersebut meliputi sebagian Pulau Jawa, Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, serta Tumasik (Singapura) dan sebagian Kepulauan Filipina.

4) Puncak kejayaan maritim Nusantara

Kerajaan Majapahit dianggap sebagai puncak kejayaan maritim di Nusantara karena dapat menguasai dan menyatukan Nusantara, serta pengaruhnya sampai ke negara-negara asing.

Sejak masa pemerintahan Raden Wijaya, pendiri Majapahit, kerajaan ini mulai menginvestasikan sumber daya untuk mengembangkan sektor maritimnya.

Pada abad ke-14, Majapahit telah mampu membuat kapal-kapal raksasa dengan tiga-empat layar, yang mampu mengangkut 600 penumpang.

Panjang kapal-kapal tersebut dapat mencapai 70 meter dengan berat lebih dari 500 ton.

Baca Juga: Kerajaan Majapahit Berdiri Pada Tahun Berapa? Coba Cek Catatan China

Jumlah armada laut Majapahit kala itu diperkirakan mencapai 400 kapal.

Kapal-kapal dagang Majapahit bahkan dikatakan lebih besar dan kokoh dibanding kapal-kapal dagang China yang terkenal di Asia Timur dan Asia Tenggara.

Dengan armada laut yang begitu kuat, Majapahit dapat menguasai jalur rempah-rempah yang sangat vital antara Maluku, Jawa, dan Selat Malaka, sekaligus mengendalikan perdagangan internasional.

Pelabuhan-pelabuhan Kerajaan Majapahit yang terletak di Surabaya, Gresik, Sedayu, Tuban, dan Blambangan, merupakan pusat lalu lintas perdagangan laut yang besar.

Majapahit berkembang menjadi kerajaan maritim yang pengaruhnya meliputi Asia Tenggara terutama setelah Gajah Mada diangkat menjadi mahapatih, yakni pada abad ke-14.

Hubungan dagang Kerajaan Majapahit tidak hanya meliputi Asia Tenggara, tetapi menjangkau Jepang.

5) Meninggalkan banyak candi, prasasti, dan kitab

Kerajaan Majapahit mempunyai banyak peninggalan yang menjadi sumber sejarah dan bukti keberadaannya.

Peninggalan Majapahit yang paling banyak berupa candi, prasasti, dan kitab.

Candi-candi dan prasasti dari masa Kerajaan Majapahit ditemukan di banyak daerah di Jawa Timur.

Pada masanya, penguasa Majapahit juga menaruh perhatian besar terhadap kesusastraan.

Beberapa karya sastra dari Majapahit yang dikenal sampai sekarang di antaranya, Kitab Negarakertagama, Kitab Pararaton, Kitab Sutasoma, Kitab Ajunawijaya, dan masih banyak lainnya.

Demikianlah artikel ini membahas apa yang menjadi ciri khas Kerajaan Majapahit hingga jadi istimewa. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan Anda tentang sejarah Nusantara.

Baca Juga: Adatnya Dipakai Enzy saat Menikah, Suku Minangkabau Ternyata Jadi Penganut Matrilineal Usai Peristiwa Serangan Majapahit