Penulis
Intisari-online.com - Prasasti Singasari adalah salah satu peninggalan sejarah yang membuktikan keberadaan dan kejayaan Kerajaan Singasari.
Sebuah kerajaan Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-13 di Pulau Jawa.
Prasasti ini ditemukan di desa Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dan sekarang disimpan di Museum Nasional Indonesia di Jakarta.
Prasasti Singasari dibuat pada tahun 1351 Masehi, atau 1273 Saka, oleh Mahapatih Gajah Mada, yang merupakan salah satu tokoh penting dalam sejarah Nusantara.
Prasasti ini ditulis dengan aksara Jawa dan bahasa Jawa Kuno, dan berisi tentang pembangunan sebuah caitya atau bangunan suci untuk menghormati Raja Kertanegara.
Raja terakhir Singasari yang gugur dalam pemberontakan Jayakatwang.
Prasasti ini memiliki dua bagian utama.
Bagian pertama adalah pentarikhan atau penanggalan yang sangat terperinci, termasuk pemaparan letak benda-benda angkasa seperti bulan, bintang, dan planet pada saat pembuatan prasasti.
Bagian kedua adalah maksud dan tujuan pembuatan prasasti.
Yaitu sebagai pariwara atau penghormatan kepada Raja Kertanegara dan para brahmana yang telah meninggal.
Prasasti Singasari menunjukkan bahwa Gajah Mada sangat menghormati dan setia kepada Raja Kertanegara, meskipun raja tersebut telah wafat sekitar 60 tahun sebelumnya.
Baca Juga: Lima Strategi Jitu yang Membuat Kerajaan Sriwijaya Menjadi Penguasa Lautan
Prasasti ini juga menunjukkan bahwa Gajah Mada telah berhasil mempersatukan kembali Nusantara yang sempat terpecah akibat serangan Mongol dan pemberontakan Jayakatwang.
Prasasti ini juga menunjukkan bahwa Kerajaan Singasari memiliki kebudayaan yang tinggi dan menghargai nilai-nilai agama Hindu-Buddha.
Prasasti Singasari merupakan saksi bisu dari kejayaan Kerajaan Singasari yang berusia 800 tahun.
Prasasti ini juga merupakan salah satu sumber sejarah yang berharga bagi bangsa Indonesia.
Prasasti ini patut kita pelajari dan lestarikan sebagai bagian dari warisan budaya dan identitas nasional kita.