Ciri-ciri Sejarah Sebagai Kisah, Benarkah Harus Didasarkan Fakta?

Ade S

Penulis

Ilustrasi. Apakah Anda tahu apa saja ciri-ciri sejarah sebagai kisah? Artikel ini akan menjelaskan mengapa sejarah sebagai kisah harus didasarkan pada fakta.

Intisari-Online.com -Sejarah adalah ilmu yang mempelajari tentang masa lalu, terutama yang berkaitan dengan kehidupan manusia.

Sejarah memiliki empat ruang lingkup, yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai kisah, sejarah sebagai ilmu, dan sejarah sebagai seni.

Dalam artikel ini, kita akan membahas salah satu ruang lingkup sejarah, yaitu ciri-ciri sejarah sebagai kisah.

Apa saja ciri-ciri sejarah sebagai kisah? Mengapa sejarah sebagai kisah harus didasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan? Bagaimana cara menulis sejarah sebagai kisah yang baik dan benar?

Untuk menemukan jawaban tentang hal tersebut, kita perlu menelaah ruang lingkup sejarah dan ciri-cirinya.

Sebab,sejarah memiliki empat ruang lingkup, yaitu sejarah sebagai peristiwa, sejarah sebagai ilmu, sejarah sebagai seni, dan tentu saja sejarah sebagai kisah.

Apa saja ciri-ciri dari masing-masing ruang lingkup sejarah? Mari kita simak penjelasannya di bawah ini.

Sejarah sebagai Peristiwa

Ruang lingkup sejarah yang pertama adalah sejarah sebagai peristiwa.

Peristiwa di sini adalah sesuatu yang terjadi di masa lampau dan melibatkan manusia.

Peristiwa adalah bagian penting dari sejarah karena bersumber dari fakta dan kenyataan.

Baca Juga: Sejarah Lagu Cik Cik Periuk, Berawal dari Keresahan Suku Dayak

Namun, untuk memahami sejarah sebagai peristiwa, kita harus meneliti secara mendalam dan kronologis, mulai dari penyebab hingga dampak yang ditimbulkan.

Sejarah sebagai peristiwa memiliki tiga ciri utama, yaitu unik, abadi, dan penting.

* Unik: artinya hanya terjadi sekali dan tidak bisa terulang lagi dengan cara yang sama.* Abadi: artinya tidak berubah dan akan selalu diingat sepanjang zaman.* Penting: artinya memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keadaan masyarakat di masa depan.

Sejarah sebagai Ilmu

Sejarah juga disebut sebagai ilmu karena merupakan pengetahuan yang menyangkut masa lalu yang kemudian disusun secara sistematis sesuai dengan kaidah metode ilmiah.

Sejarah sebagai ilmu mengandung pengetahuan dari masa lalu yang kemudian diwariskan kepada masyarakat di masa mendatang.

Maka dari itu, sejarah sebagai ilmu berarti sejarah adalah salah satu bidang ilmu yang meneliti dan menyelidiki secara sistematis perkembangan masyarakat dan kemanusiaan di masa lalu.

Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu adalah obyektif, bersifat empiris, memiliki obyek kajian, punya metode, mempunyai generalisasi, dan mempunyai teori.

* Obyektif: berdasarkan keadaan yang sebenarnya.* Bersifat empiris: dijadikan fakta yang kemudian tertulis atau dicatat dalam tulisan sejarah.* Memiliki obyek kajian: obyek sejarah adalah waktu yang dianggap penting karena merupakan pandangan sejarah yang tidak bisa dipisahkan dari manusia.* Punya metode: cara menyusun pengetahuan dan kebenaran dari beragam peristiwa.* Mempunyai generalisasi: sejarah tidak terlepas dari kesimpulan secara umum.* Memiliki teori: memiliki teori pengetahuan yang didapat dari obyek sejarah, yaitu manusia dan waktu.

Sejarah sebagai Seni

Sejarah disebut sebagai seni karena mempunyai proses panjang dalam pengumpulan data dan informasi.

Baca Juga: Alasan Salah Satu Unsur Penting dalam Peristiwa Sejarah adalah Waktu

Ciri-ciri sejarah sebagai seni adalah membutuhkan intuisi, membutuhkan imajinasi, membutuhkan emosi, dan membutuhkan gaya bahasa.

* Membutuhkan intuisi: sejarawan atau penulis sejarah perlu intuisi yang berbentuk pemahaman langsung dan memaknai insting tersebut selama proses penelitian.* Membutuhkan imajinasi: sejarah memiliki gambaran yang terkait pada terjadinya sebuah peristiwa di masa lampau.* Membutuhkan emosi: emosi dibutuhkan untuk mendekatkan perasaan sang peneliti dengan obyek penelitiannya.* Membutuhkan gaya bahasa: penulisan sejarah lebih baik ditulis dengan gaya bahasa yang mudah dipahami dan detail sehingga dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi.

Sejarah sebagai Kisah

Ruang lingkup sejarah yang kedua adalah sejarah sebagai kisah yang berarti sejarah memuat narasi yang tersusun berdasarkan ingatan manusia, berdasarkan kesan atau interpretasi terhadap peristiwa di masa lalu.

Sejarah sebagai kisah dapat disusun dalam dua cara, yaitu lisan dan tertulis.

Contoh secara lisan adalah melalui penuturan saksi mata, sedangkan secara tertulis dapat dilihat dari buku atau catatan sejarah.

Karena sejarah sebagai kisah dapat berdasarkan kesan atau interpretasi seseorang, maka besar kemungkinan sifatnya adalah subyektif.

Ciri-ciri sejarah sebagai kisah didasarkan pada fakta yang dapat dipertanggungjawabkan.

Maksudnya, kisah sejarah harus sesuai dengan nilai faktual yang ada sesuai kenyataannya, meskipun dalam penyusunannya diberikan penafsiran atau interpretasi dari sang penutur.

Demikianlah penjelasan tentang ciri-ciri sejarah sebagai kisah. Semoga artikel ini bermanfaat dan meningkatkan pemahaman Anda tentang ciri-ciri sejarah sebagai kisah.

Baca Juga: Inilah Beberapa Kerajaan Melayu yang Pernah Berdiri di Riau, Ada Siak

Artikel Terkait