Sejarah Lagu Cik Cik Periuk, Berawal dari Keresahan Suku Dayak

Ade S

Editor

Tarian Hudoq yang digelar tiap tahun saat musim tanam padi di Kampung Tukul, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, Minggu (15/11/2020). Simak sejarah lagu Cik Cik Periuk, lagu daerah Kalimantan Barat yang lahir dari keresahan suku Dayak terhadap suku Jawa.
Tarian Hudoq yang digelar tiap tahun saat musim tanam padi di Kampung Tukul, Kabupaten Kutai Barat, Kaltim, Minggu (15/11/2020). Simak sejarah lagu Cik Cik Periuk, lagu daerah Kalimantan Barat yang lahir dari keresahan suku Dayak terhadap suku Jawa.

Intisari-Online.com - Apakah Anda pernah mendengar lagu Cik Cik Periuk?

Lagu ini merupakan salah satu lagu daerah yang berasal dari Kalimantan Barat.

Namun, tahukah Anda sejarah lagu Cik Cik Periuk yang sebenarnya?

Lagu ini ternyata memiliki latar belakang yang menarik dan penuh makna.

Lagu ini bukan sekadar lagu yang dinyanyikan dengan tempo cepat dan riang, melainkan lagu yang mengungkapkan perasaan suku Dayak.

Bagaimana kisahnya?

Mari kita simak bersama.

Asal laguCik Cik Periuk

Salah satu cara untuk mengapresiasi budaya bangsa adalah dengan belajar atau mendengarkan lagu-lagu daerah, termasuk lagu Cik Cik Periuk.

Menurut buku Kumpulan Terlengkap Lagu Daerah (2016) karya Tim Media Puspindo, lagu Cik Cik Periuk berasal dari Kalimantan Barat, khususnya dari Kabupaten Sambas.

Lagu Cik Cik Periuk adalah lagu yang dinyanyikan dengan cepat, dan ini adalah liriknya.

Baca Juga: Sejarah Lagu Indonesia Raya: Kata 'Merdeka! Merdeka!' yang Penuh Kontroversi

Cik Cik Periuk

Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok

Cik cik periuk belanga' sumping dari Jawe

Datang nek kecibok bawa' kepiting dua' ekok

Cak cak bur dalam belanga', idong picak gigi rongak

Sape ketawa' dolok dipancung raje tunggal, hei!

Sejarah lagu Cik Cik Periuk

Dilansir dari kompas.com, pencipta lagu ini tidak diketahui, tetapi masyarakat Sambas meyakini bahwa lagu ini dibuat oleh orang Dayak asli dan sudah ada sejak 150 tahun yang lalu.

Lagu Cik Cik Periuk mengandung sindiran terhadap suku Jawa yang datang ke Sambas.

Masyarakat Sambas merasa tidak senang dengan kedatangan suku Jawa karena mereka mengganggu adat istiadat dan budaya setempat.

Indonesia memiliki budaya yang sangat kaya dan beragam, yang salah satunya dapat dilihat dari lagu-lagu daerah.

Setiap daerah memiliki lagu daerahnya masing-masing dengan pesan, makna, tujuan, dan karakteristik yang berbeda-beda.

Dengan mengenal lagu-lagu daerah seperti Cik Cik Periuk, kita tidak hanya menambah wawasan tentang budaya bangsa, tetapi juga ikut menjaganya agar tetap lestari.

Demikianlah sejarah lagu Cik Cik Periuk, lagu daerah Kalimantan Barat yang memiliki pesan sindiran bagi suku Jawa. Dengan mengetahui sejarah lagu Cik Cik Periuk, kita dapat lebih menghargai dan memahami budaya bangsa Indonesia yang sangat beragam dan kaya.

Baca Juga: Lorong Masa: Sejarah Lagu Indonesia Raya

Artikel Terkait