Find Us On Social Media :

Pohon Cengkeh dan Pala, Simbol Sejarah dan Identitas Ternate

By Afif Khoirul M, Kamis, 24 Agustus 2023 | 19:00 WIB

Pohon cengkeh Afo tertua di Indonesia, berusia 500 tahun, merupakan warisan budaya.

Cengkeh dan pala menjadi simbol sejarah Ternate karena peran mereka dalam mempengaruhi jalannya sejarah politik dan ekonomi di wilayah tersebut.

Kedua rempah ini menjadi rebutan antara Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris, dan Prancis, yang berusaha memonopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.

Perang antara bangsa-bangsa Eropa ini berdampak pada hubungan antara kerajaan-kerajaan lokal di Maluku, seperti Ternate, Tidore, Bacan, Jailolo, dan Makian.

Salah satu contoh peristiwa sejarah yang berkaitan dengan cengkeh dan pala adalah eradikasi (pemusnahan) pohon-pohon cengkih oleh Belanda pada tahun 1652.

Belanda melakukan hal ini untuk mengendalikan harga cengkeh di pasar dunia dan menghapus persaingan dari produsen lain.

Eradikasi ini menyebabkan kerugian besar bagi masyarakat Ternate yang bergantung pada cengkeh sebagai sumber penghasilan utama mereka.

Namun, ada beberapa pohon cengkih yang berhasil diselamatkan oleh masyarakat Ternate dari keganasan Belanda.

Pohon-pohon cengkih ini dikenal sebagai Cengkih Afo, yang berarti cengkih tua dalam bahasa Ternate.

Cengkih Afo merupakan pohon-pohon cengkih tertua di dunia yang masih hidup hingga saat ini.

Usia pohon-pohon ini diperkirakan antara 200 hingga 400 tahun.

Pohon-pohon Cengkih Afo ini menjadi saksi bisu sejarah rempah Maluku dan menjadi objek wisata sejarah di Ternate.

Baca Juga: Manfaat Tradisi Nganggung, Kegiatan Gotong Royong Yang Dilakukan Masyarakat Melayu Bangka Belitung