Find Us On Social Media :

Pohon Cengkeh dan Pala, Simbol Sejarah dan Identitas Ternate

By Afif Khoirul M, Kamis, 24 Agustus 2023 | 19:00 WIB

Pohon cengkeh Afo tertua di Indonesia, berusia 500 tahun, merupakan warisan budaya.

Intisari-online.com - Ternate adalah salah satu pulau di Kepulauan Maluku yang memiliki sejarah panjang dan kaya akan rempah-rempah.

Dua rempah yang paling terkenal dari Ternate adalah cengkeh dan pala, yang menjadi komoditas perdagangan yang sangat diminati oleh bangsa-bangsa Eropa sejak abad ke-16.

Cengkeh dan pala tidak hanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, tetapi juga memiliki makna sejarah dan identitas bagi masyarakat Ternate.

Cengkeh adalah bunga kering dari pohon Syzygium aromaticum, yang termasuk dalam keluarga Myrtaceae.

Cengkeh memiliki aroma dan rasa yang kuat, serta khasiat obat untuk mengobati berbagai penyakit.

Cengkeh juga digunakan sebagai bahan pembuatan rokok kretek, minyak atsiri, parfum, dan bumbu masakan.

Pohon cengkeh merupakan tanaman asli dari Kepulauan Maluku (Ternate dan Tidore) yang dahulu dikenal oleh para penjelajah sebagai Spice Islands.

Pala adalah biji berwarna coklat kemerahan yang berada di dalam buah Myristica fragrans, dari keluarga Myristicaceae.

Pala memiliki aroma dan rasa yang harum, serta khasiat obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, nyeri otot, insomnia, dan depresi.

Pala juga digunakan sebagai bahan pembuatan minuman, kue, es krim, selai, dan bumbu masakan.

Pohon pala juga merupakan tanaman asli dari Kepulauan Maluku (Banda) yang menjadi sumber utama produksi pala di dunia.

Baca Juga: Apakah Makna Penting yang Ada Dalam Praktik Gotong Royong?