Penulis
Ternyata ada 600 tentara India yang membelot ke Indonesia dalam Pertempuran Surabaya 10 November 1945. Nasionalisme alasannya.
Intisari-Online.com -Ternyata ada ratusan tentara India yang membelot membela Indonesia saat Pertempuran Surabaya.
Tak hanya seratus-dua ratus, tapi enam ratus tentara India yang membelot ke Indonesia dan tentu saja itu membuat Inggris bingung.
Bagaimana ceritanya?
Pertempuran Surabaya sendiri terjadi sejak 27 Oktober hingga 20 November 1945.
Tentara India bisa menginjakkan kaki di Indonesia tentu saja karena Inggris yang membawanya.
Setidaknya dua kali Inggris membawa serta tentara India ke Indonesia.
Pertama di awal abad 19 ketika menyerang Keraton Yogyakarta--dikenal dengan Geger Sepehi.
Kedua saat Pertempuran Surabaya 1945.
Saat menyerang Keraton Yogyakarta, Inggris mengerahkan lebih dari 6.000 tentara India.
Sementara saat Pertempuran Surabaya, ada 4.000 tentara India yang dibawa ke Surabaya di bawah konandoBrigadir Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby (1899-1945).
Pada 10 November 1945, seluruh pasukan Divisi Kelima India, pimpinan Mayor Jenderal Sir Robert Mansergh (1900-70), mendarat di Surabaya dengan membawa tank dan pesawat tempur.
Pertempuran Surabaya pada 1945 itulah terakhir kalinya Inggris menggunakan pasukan India untuk menyelesaikan konflik kolonial.
Sebab kehadiran pasukan India justru merugikan Inggris karena mereka memilih untuk membantu para pejuang Indonesia.
Terkait Pertempuran Surabaya, Roeslan Abdulgani punya istilah yang menggambarkan kejadian tersebut.
"Itu adalahbencana yang menentukan jalannya sejarah Surabaya dan juga jalannya perjuangan kemerdekaan seluruh Indonesia," begitu katanya.
Pasukan Inggris di bawah Jenderal Mallaby tiba di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Tentu saja itu membuat rakyat Indonesia marah karena menganggap Inggris membawa kepentingan Belanda yang ingin merebut kembali Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh sejarawan Peter Carey.
"Inggrismembukakan pintu bagi Belanda untuk kembali (ke Indonesia) pada 1946 dan Inggris menjadi pemegang tanggung jawab antara September 1945 dan Maret 1946," katanya.
Seperti disebut di awal, Inggris membawa serta tentara India dalam pasukannya--India saat itu masih jajahan Inggris.
Tentara-tentara India itu ada yang dari Punjab, Madras, Mahratta, dan daerah lainnya.
"Jadi Divisi India Kelima mendarat di Surabaya di bawah Mayor Jenderal Robert Mansergh, dan di dalamnya terdapat divisi India berisi 6.000 orang lengkap dengan dukungan Angkatan Udara dan Angkatan Laut," kata Profesor Carey.
Yang kemudian bikin geram Inggris adalah karena ada 600an tentara India yang membelot ke Indonesia.
Kata Peter Carey, hal itu terkait kesamaan rasa nasionalisme antara India dan Indonesia.
"Mengapakita susah-susah berjuang untuk Inggris ketika kita sendiri menginginkan kemerdekaan dari Inggris?" jelas Profesor Carey.
Ada juga yang menyebut pembelotan itu karena faktor kesamaan agama.
Kita tahu, Pertempuran Surabaya memakan ribuan korban jiwa.
Total jenderal, ada 27 ribu jiwa yang meninggal dunia, sebagian besar adalah sipil dari kalangan anak-anak dan perempuan.
Terkait tentara India yang membelot, yang awalnya 600 tentara menyusut jadi 75 tentara.
Belakangan, tentara Indiai yang membelot begitu dihormati oleh para pemuda Indonesia yang berjuang bersama mereka.
Beberapa prajurit terkenal yang ikut serta selama Pertempuran Surabaya termasuk Mayor Zia ul-Haq, yang kelak menjadi Presiden Pakistan.