Letak Geografis Kerajaan Demak, Jadi Faktor Penentu Kedigdayaannya

Ade S

Penulis

Masjid Agung Demak, Kampung Kauman, Bintoro, Demak, Jawa Tengah DOK. Dinas Pariwisata Kabupaten Demak. Artikel ini membahas tentang letak geografis Kerajaan Demak yang menjadi faktor penentu kedigdayaannya di masa lalu.

Intisari-Online.com - Kerajaan Demak adalah salah satu kerajaan Islam pertama dan terbesar di Jawa.

Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada akhir abad ke-15 dan mencapai puncak kejayaannya di bawah Sultan Trenggana.

Letak geografis Kerajaan Demak sangat menguntungkan bagi perkembangan kerajaan ini karena menjadikannyapusat perdagangan dan pelayaran rempah-rempah antara Indonesia timur dan Selat Malaka.

Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang letak geografis Kerajaan Demak dan dampaknya terhadap kedigdayaan kerajaan ini.

Sejarah Singkat Kerajaan Demak

Menurut sumber dari Gramedia.com, Raden Patah adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Demak.

Setelah meninggalkan Majapahit, Raden Patah mendapatkan dukungan dari para bupati di sekitar Demak untuk mendirikan kerajaan baru.

Kerajaan Demak yang didirikannya berdasarkan pada nilai-nilai dan ajaran Islam sebagai aturan dan norma hidupnya.

Wilayah kekuasaan Kerajaan Demak pada zaman Raden Patah mencakup Jepara, Tuban, Sedayu, Palembang, Jambi, dan sebagian Kalimantan.

Pati Unus, putra Raden Patah, menggantikan ayahnya sebagai raja setelah Raden Patah mangkat pada tahun 1518.

Namun, Pati Unus yang juga dikenal sebagai Pangeran Sabrang Lor hanya memerintah selama tiga tahun. Ia tewas ketika menyerang Portugis di Malaka untuk kedua kalinya pada tahun 1521.

Baca Juga: Kehidupan Politik Kerajaan Demak, Salah Satunya Diplomasi Perkawinan

Setelah kematian Pati Unus, Sultan Trenggana naik tahta sebagai raja berikutnya. Ia terkenal karena berhasil merebut Sunda Kelapa dari tangan Portugis bersama Fatahillah.

Kerajaan Demak mencapai puncak keemasannya pada tahun 1521-1546 di bawah kepemimpinan Sultan Trenggana.

Sultan Trenggana berhasil menundukkan kerajaan-kerajaan besar di Jawa seperti Madura, Blambangan, Mataram, dan Pajang.

Sultan Trenggana wafat dalam pertempuran di Pasuruan tahun 1546. Putranya, Sunan Prawoto, meneruskan tahta kerajaan setelahnya.

Sunan Prawoto tidak berminat memerintah lama karena ia lebih suka mengabdikan dirinya sebagai ulama penyebar Islam di Jawa.

Tahta kerajaan kemudian direbut oleh Arya Penangsang yang merupakan pembunuh Sunan Prawoto.

Arya Penangsang ingin menguasai Kerajaan Demak dan memindahkan ibu kota kerajaan ke Jipang.

Tindakan Arya Penangsang menimbulkan banyak konflik, terutama setelah Kerajaan Demak dipindahkan ke Pajang oleh Sultan Hadiwijaya yang mengalahkan Arya Penangsang pada tahun 1586.

Kerajaan Demak pun runtuh dan berakhir di tangan Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, pendiri Kerajaan Pajang.

Memiliki letak yang strategis

Kerajaan Demak terletak di wilayah Demak, Jawa Tengah secara geografis.

Baca Juga: Inilah Keterkaitan antara Kerajaan Demak dan Kerajaan Mataram Islam

Di bawah kepemimpinan Sultan Trenggono, Kerajaan Demak mencapai masa keemasannya dengan menguasai wilayah Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.

Faktor geografis sangat berpengaruh dalam perkembangan pesat Kerajaan Demak.

Kerajaan Demak memiliki posisi yang sangat menguntungkan, karena berada di jalur perdagangan dan pelayaran rempah-rempah antara Indonesia timur dan Selat Malaka.

Para raja Demak memanfaatkan posisi kerajaan ini untuk meningkatkan potensi maritimnya.

Hal ini mendukung Kerajaan Demak menjadi kerajaan maritim yang penting dalam perekonomian antarpulau.

Kerajaan Demak memiliki pelabuhan-pelabuhan utama, seperti Jepara, Tuban, Sedayu, dan Gresik sebagai pusat perdagangan.

Letak strategis Kerajaan Demak membuat kerajaan ini menjadi tempat transit perdagangan antara Indonesia barat dan Indonesia timur.

Hal ini berdampak pada peningkatan ekonomi Kerajaan Demak yang juga didorong oleh sektor pertanian.

Kondisi alam sekitar Kerajaan Demak sangat subur dan menghasilkan komoditas seperti beras, gula, kelapa, dan palawija.

Hasil bumi dari daerah pedalaman akan dibawa ke pesisir untuk kemudian disebarluaskan ke luar daerah melalui laut.

Karena letaknya yang menguntungkan, Kerajaan Demak berkembang menjadi salah satu kerajaan terbesar di abad ke-16.

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa letak geografis Kerajaan Demak sangat berpengaruh terhadap kejayaan kerajaan ini. Letak geografis Kerajaan Demak memberikan keuntungan dari segi perdagangan, pelayaran, pertanian, dan penyebaran Islam.

Baca Juga: 10 Peninggalan Kerajaan Demak, Ada Makam Sosok Wali Paling Disegani

Artikel Terkait