Penulis
Intisari-online.com -Nagasaki adalah sebuah kota pelabuhan di Jepang yang terletak di pulau Kyushu.
Kota ini memiliki sejarah panjang sebagai pusat perdagangan dan budaya antara Jepang dan dunia Barat, terutama dengan Eropa.
Nagasaki juga dikenal sebagai tempat berdirinya komunitas Kristen tertua di Jepang, yang sempat mengalami penganiayaan dan pembantaian pada abad ke-16 dan ke-17.
Namun, sejarah Nagasaki yang paling tragis adalah ketika kota ini menjadi sasaran bom atom kedua yang dijatuhkan oleh Amerika Serikat pada tanggal 9 Agustus 1945, tiga hari setelah bom atom pertama menghancurkan Hiroshima.
Bom atom yang bernama Fat Man ini meledak di atas Nagasaki pada pukul 11:02 pagi, menghasilkan ledakan setara dengan 21 kiloton TNT.
Bom ini menghancurkan sekitar sepertiga dari kota Nagasaki, termasuk pusat industri kapal dan senjata².
Diperkirakan antara 60.000 hingga 80.000 orang tewas akibat bom atom Nagasaki, baik secara langsung maupun karena efek radiasi dalam beberapa bulan berikutnya.
Banyak korban yang merupakan pekerja paksa dari Korea dan Tiongkok, serta tawanan perang dari Sekutu.
Bom atom Nagasaki juga merusak banyak bangunan bersejarah dan budaya, termasuk katedral Urakami, gereja Katolik terbesar di Asia pada saat itu.
Bom atom Nagasaki menjadi penentu akhir dari Perang Dunia II, karena enam hari kemudian, Kaisar Hirohito mengumumkan penyerahan diri Jepang secara tak bersyarat kepada Sekutu.
Namun, bom atom Nagasaki juga meninggalkan bekas luka yang mendalam bagi penduduk kota ini, baik secara fisik maupun psikologis.
Banyak korban yang mengalami penyakit kronis, diskriminasi, trauma, dan kesulitan ekonomi akibat dampak bom atom.
Hingga kini, Nagasaki tetap menjadi simbol perlawanan terhadap senjata nuklir dan perdamaian dunia.
Kota ini telah dibangun kembali menjadi kota modern yang ramah dan indah, dengan banyak monumen dan museum yang mengenang korban bom atom.
Setiap tahun, pada tanggal 9 Agustus, kota ini mengadakan upacara peringatan untuk menghormati mereka yang gugur dan berdoa agar tragedi seperti itu tidak terulang lagi.
Nagasaki juga menjadi kota yang berusaha untuk mempromosikan perdamaian dan penghapusan senjata nuklir di dunia.
Kota ini memiliki banyak organisasi dan kegiatan yang bertujuan untuk menyebarkan pesan perdamaian, seperti Asosiasi Korban Bom Atom Nagasaki, Pusat Perdamaian Nagasaki, dan Festival Perdamaian Nagasaki.
Kota ini juga menjalin hubungan persahabatan dengan banyak kota lain yang pernah mengalami perang atau bencana, seperti Hiroshima, Saint Paul, Santos, Middelburg, dan Chernobyl.
Salah satu simbol perdamaian yang paling terkenal di Nagasaki adalah Patung Perdamaian Nagasaki, yang terletak di Taman Peringatan Perdamaian Nagasaki.
Patung ini dibuat oleh seniman Jepang Seibo Kitamura pada tahun 1955, dan menggambarkan sosok laki-laki telanjang yang menunjuk ke langit dengan tangan kanannya, sebagai peringatan akan ancaman bom atom, dan mengulurkan tangan kirinya ke depan, sebagai tanda harapan akan perdamaian.
Patung ini juga memiliki sayap di punggungnya, sebagai lambang kebebasan dan kemajuan.
Nagasaki adalah kota yang memiliki sejarah yang menyedihkan, tetapi juga memiliki semangat yang kuat untuk bangkit dari keterpurukan dan berkontribusi untuk dunia yang lebih baik.
Kota ini menunjukkan bahwa meskipun perang dapat menghancurkan segalanya, cinta dan perdamaian dapat memulihkan segalanya.
Nagasaki adalah kota yang pantas untuk dikunjungi dan dihormati oleh semua orang.