Find Us On Social Media :

Peristiwa Jatuhnya Bom Atom di Hiroshima 6 Agustus 1945, Menjadi Awal Kebangkitan Indonesia Menuju Proklamasi

By Afif Khoirul M, Minggu, 6 Agustus 2023 | 11:10 WIB

(kiri) Pengeboman Hiroshima, (kanan) Paul Warfield Tibbets Jr, Pilot Pesawat Pengebom Hiroshima.

Di Hiroshima, sekitar 70% bangunan hancur atau rusak berat akibat ledakan dan badai api.

Di Nagasaki, sekitar 22,7% bangunan hancur atau rusak berat akibat ledakan dan badai api.

Kedua kota tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dibangun kembali.

3. Dampak psikologis dan sosial.

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki juga menimbulkan trauma dan kesedihan yang mendalam bagi para korban dan keluarganya.

Banyak yang merasa bersalah, marah, depresi, atau putus asa karena kehilangan orang-orang yang mereka cintai atau karena mengalami cacat fisik atau mental.

Banyak juga yang mengalami diskriminasi atau stigma sosial karena dianggap sebagai "hibakusha" (orang yang terkena bom) atau "kuroi ame" (hujan hitam) yang terkontaminasi radiasi.

4. Dampak politik dan militer.

Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki menjadi faktor utama yang menyebabkan Jepang menyerah kepada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945.

Jepang kemudian harus menerima syarat-syarat penyerahan yang ditetapkan dalam Deklarasi Potsdam, termasuk penghapusan militerisme, pembubaran angkatan bersenjata, pengadilan atas kejahatan perang, pendudukan Sekutu, dan reformasi politik, ekonomi, dan sosial.

Jepang juga harus menghadapi ancaman nuklir dari negara-negara lain, terutama Amerika Serikat dan Uni Soviet.

5. Dampak budaya dan moral.