Find Us On Social Media :

Serangan Udara Pertama TNI AU 27 Juli 1947 Jadi Tanda Kebangkitan Indonesia Melawan Agresi Belanda

By Afif Khoirul M, Sabtu, 29 Juli 2023 | 12:15 WIB

Serangan udara pertama TNI AU ke Belanda terjadi pada 27 Juli 1947.

Pesawat Cureng No. 2 diterbangkan oleh Kadet Udara 1 Sutarjo Sigit dengan Rear Gunner Sutarjo.

Pesawat-pesawat itu membawa bom seberat 300 kg dan bom molotov yang dibuat dari botol-botol minuman keras bekas.

Mereka terbang rendah untuk menghindari radar musuh dan menuju ke sasaran-sasaran yang telah ditentukan.

Pesawat Cureng No. 2 sempat terpisah dari rombongan dan berinisiatif mengebom markas Belanda di Ambarawa.

Pesawat Guntei dan Cureng No. 1 berhasil mengebom markas Belanda di Semarang dan Salatiga.

Serangan udara ini merupakan serangan udara pertama yang dilakukan oleh TNI AU dalam sejarahnya.

Meskipun serangan ini tidak menimbulkan kerusakan yang besar bagi Belanda, namun serangan ini memiliki dampak psikologis yang signifikan bagi Indonesia maupun Belanda.

Bagi Indonesia, serangan ini menjadi tanda kebangkitan dan keberanian bangsa Indonesia untuk melawan penjajah dengan segala keterbatasan yang ada.

Bagi Belanda, serangan ini menjadi bukti bahwa Indonesia tidak mudah ditaklukkan dan masih memiliki kemampuan untuk melawan.

Serangan udara ini juga menjadi inspirasi bagi generasi penerus TNI AU untuk terus berjuang demi menjaga kedaulatan dan keutuhan negara.

Oleh karena itu, tanggal 29 Juli ditetapkan sebagai Hari Bakti TNI AU sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang telah berkorban dalam operasi udara pertama tersebut.

Baca Juga: Di Balik Peristiwa Polisi Tembak Polisi di Bogor, Begini Cara Polri Menangani Kasus Internalnya