Find Us On Social Media :

Ada 2 Sosok Matahari Kembar Di Tubuh PDI, Maka Terjadilah Peristiwa Kudatuli, Kerusuhan 27 Juli 1996

By Moh. Habib Asyhad, Kamis, 27 Juli 2023 | 08:17 WIB

Peristiwa Kudatulis, kerusuhan 27 Juli 1996, bermula dari adanya konflik internal dalam PDI, antara yang pro Megawati dan pro Soerjadi.

Peristiwa Kudatulis, kerusuhan 27 Juli 1996, bermula dari adanya konflik internal dalam PDI, antara yang pro Megawati dan pro Soerjadi.

Intisari-Online.com - 27 Juli 1996 menjadi hari yang tak bakal dilupakan oleh Megawati Soekarnoputri dan segenap simpatisan PDI Perjuangan.

Di hari itulah terjadi kaos yang kelak lebih dikenal sebagai Peristiwa Kudatuli, Kerusuhan 27 Juli 1996.

Kerusuhan itu mencapai puncaknya ketika terjadi pengambilalihan paksa kantor DPP Partai Demokrasi Indonesia (PDI) di Jalan Diponegoro 58 Jakarta Pusat.

Tak hanya bagi PDI Perjuangan, ini adalah salah satu sejarah terkelam dalam dunia politik Indonesia.

Peristiwa Kudatuli disangkutpautkan dengan konflik internal di tubuh PDI sejak kongres 1993 dan berlanjut pada kongres PDI di Kota Medan.

Kongres Medan sendiri menetapkan Soerjadi sebagai Ketua Umum PDI.

Terlepas dari itu, kongres itu bahkan sudah ricuh sejak hari pertama.

Ketika itu, ada pengambilalihan pimpinan sidang oleh Yacob Nuwa Wea yang mengaku sebagai fungsionaris dari DPP PDI Peralihan, bersama 400 rekannya yang menerobos ruang kongres.

Saat itu ada dua kubu dalam internal PDI.

Kubu pertama mendukung Soerjadi dan satu lagi ada di kubu Megawati Soekarnoputri.

Akibat suara yang tidak bulat, kericuhan ini berbuntut keputusan Menkopolkam Soesilo Sudarman yang mengatakan Kongres Medan tidak sah dan akan digelar kongres luar biasa (KLB) di Surabaya.