Intisari-online.com - Dua peristiwa penting yang menyebabkan perpindahan ibu kota Kerajaan Mataram dari Kartasura ke Surakarta pada abad ke-18.
Peristiwa tersebut adalah pemberontakan Sunan Kuning dan Perjanjian Giyanti.
Apa saja latar belakang, kronologi, dan dampak dari peristiwa tersebut?
Pemberontakan Sunan Kuning
Pemberontakan Sunan Kuning adalah sebuah pemberontakan yang dipimpin oleh Mas Garendi atau Sunan Kuning melawan raja Mataram, Pakubuwana II, pada tahun 1742.
Pemberontakan ini dipicu oleh ketidakpuasan rakyat terhadap kebijakan Pakubuwana II yang menyerahkan sebagian wilayah Mataram kepada VOC.
Sebagai imbalan atas bantuan VOC dalam menghadapi pemberontakan-pemberontakan sebelumnya.
Pada tanggal 30 Juni 1742, pasukan Sunan Kuning berhasil menyerbu dan menghancurkan istana Mataram di Kartasura.
Pakubuwana II terpaksa melarikan diri ke Ponorogo dengan bantuan VOC.
Istana Mataram di Kartasura menjadi rusak berat dan tidak layak huni lagi.
Akibatnya, Pakubuwana II harus mencari tempat baru untuk membangun ibu kota kerajaannya.
Baca Juga: Letak Geografis Kerajaan Mataram Kuno, Ada Dua Gegara Letusan Merapi